TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, menegaskan dirinya bersama Wakil Gubernur Sandiaga Uno tidak akan membentuk tim transisi atas peralihan dari pemerintahan Gubernur Basuki Tjahja Purnama alias Ahok ke pemerintahannya pada Oktober 2017. “Ini bukan tim transisi. Memang tidak ada tim transisi. Tidak ada tugas politis, sama sekali tidak,” kata Anies, Jumat, 5 Mei 2017.
Pernyataan Anies tersebut bertolak belakang dengan rencana sebelumnya, yang akan membentuk tim transisi Anies-Sandi. Tim transisi bertugas memasukkan program kerja Anies-Sandi ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2017. Namun Ahok menolak tim transisi tersebut. Ahok hanya membolehkan Anies mengubah APBD saat ia sudah lengser.
Baca: Anies-Sandi Segera Bentuk Tim Transisi
Anies menjelaskan, dirinya akan membuat tim yang akan mensrinkronkan programnya dengan APBD 2018. “Baik yang dua bulan, November-Desember, maupun 2018. Ini akan segera dilakukan,” kata Anies.
Tim ini, ujar Anies, terdiri atas beberapa orang yang dianggap mumpuni di tiap bidangnya. Tugas dari tim sinkronisasi ini, kata Anies, bukan membuat program kerja dirinya di Pemerintahan DKI Jakarta nanti. “Tidak menyusun program, hanya menerjemahkan, dan itu akan segera kita lakukan,” tuturnya.
Ketika ditanyakan tentang program Ahok apa saja yang nantinya akan disinkronkan dengan programnya, Anies belum mau membeberkan. “Nanti kalau kita sudah bicara (dengan Ahok), akan saya sampaikan semua. Sejauh ini belum ada jadwal bicara dengan beliau, belum tahu kapan,” ujar Anies.
Baca juga: Anies-Sandi Bikin Tim Transisi, Ahok: Seperti Mau Jadi Presiden
Anies menuturkan, sebelumnya, ia belum mau banyak bicara mengenai programnya untuk Jakarta, karena belum diumumkan secara resmi oleh KPU DKI Jakarta. “Kita enggak mau diskusi dengan siapa pun tanpa keputusan tanpa keputusan ini,” ujar Anies.
CHITRA PARAMAESTI