TEMPO.CO, Jakarta -Pengurus Wihara Dharma Bhakti di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, mengatakan ada peningkatan pengunjung tempat ibadah tersebut pada Hari Raya Waisak, Kamis, 11 Mei 2017. "Setidaknya, peningkatan jumlah pengunjung di wihara ini mencapai 40 persen dibanding hari biasanya," kata seorang pengurus, Rendi Yulius di Wihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat.
Pada Hari Tri Suci Waisak, pengunjung wihara tersebut tak hanya para budhis, tapi juga umat Kong Hu Chu. Mereka yang non-budhis berkunjung untuk menjalani ritual dan melanjutkan dengan berziarah.
Menurut Rendi, jumlah pengunjung Wihara meningkat dihitung sejak Hari Cheng Beng yang diperingati pada 5 April setiap tahunnya. Usai perayaan itu penganut budhisme dan Kong Hu Chu menggelar ritual dan berziarah ke makam sanak saudara yang telah meninggal. Setelahnya, Wihara kembali sepi hingga bulan Juni nanti.
Wihara biasanya kembali ramai memasuki bulan Juli. Pengunjung wihara pada hari ini relatif sama dengan situasi wihara setelah bulan Juli. Pada hari raya lain, jumlah pengunjung bisa lebih besar dibandingkan dengan pada peringatan Waisak.
Wihara Dharma Bhakti bukan hanya menaugi budhisme, tapi juga ada ajaran lainnya. Wihara itu sekaligu merupakan klenteng yang melayani para penganut Kong Hu Cu, Buddha, serta ajaran Taoisme. Pada hari besar lain, mereka bersembahyang di sana.
Baca Juga:
Dalam ritual, mereka biasa menggunakan lilin penerang, minyak dan hio. Sementara penganut budhisme jarang menggunakan hio atau dupa. "Biasanya kami menyediakan bubur kacang hijau bagi jemaah yang hadir pada hari besar, termasuk Tri Suci Waisak," kata Rendi.
LARISSA HUDA