TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta orang tua memperhatikan pola makan anak-anak mereka semenjak kecil. "Saya minta betul sejak kecil ajari anak-anak pola makan sehat supaya dia tidak kena berbagai macam penyakit," kata Djarot di Rumah Susun Pesakih, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu, 13 Mei 2017.
Djarot menceritakan ada seorang anak muda berusia 22 tahun mendatanginya di Balai Kota. Mahasiswa tersebut, kata dia, memakai kursi roda lantaran terkena penyakit stroke. Dari pengalaman itu, Djarot meminta semua pihak mewaspadai asupan gizi anak-anak.
Djarot menuturkan, pemerintah memiliki peran mencegah penyakit anak, misalnya melalui penyediaan imunisasi. Dia mengungkapkan, sebanyak 3 juta dari 10,5 juta total penduduk DKI merupakan usia 0-15 tahun. Di usia itu lah, pemerintah harus memikirkan kebutuhan bagi anak pada 5-10 tahun mendatang.
"Kalau tidak intervensi dari awal, kita tidak akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, kompetitif, kreatif, sehat, dan sejahtera," ujarnya.
Djarot melihat rumah sakit dan Puskesmas saat ini masih penuh dengan pasien anak-anak. Padahal, banyaknya pasien bukan lah suatu kebanggaan. Banyaknya anak yang sakit, Djarot menduga penyebabnya karena lebih dari 90 persen anak-anak tidak suka makan sayur dan buah.
"Dia suka makanan cepat saji yang bikin kegemukan. Makanya pola hidup sehat sejak di kandungan dan kecil. Makanya di sini (Rusun Pesakih) banyak anak PAUD tinggi-tinggi, gizinya bagus. Kalau gizinya enggak bagus, kuntet, cebol," kata dia.
Selain pola makan, Djarot juga mengimbau agar memperhatikan pola gerak anak. Sebab, ia melihat anak-anak saat ini malas bergerak. Yang aktif bergerak, kata dia, hanya tangan dan matanya karena sering menggunakan gadget. Djarot mendorong setiap orang tua memberikan aktifitas anaknya di rumah, misalnya olahraga.
Dari pemerintah, Djarot meminta target penyediaan 100 ruang publik terpadu ramah anak bisa segera tercapai tahun ini. Pasalnya, RPTRA membuat anak-anak dapat berinteraksi dan melakukan kegiatan positif.
"Ini bukan untuk kita, saya, Bapak, dan Ibu, tapi untuk generasi mendatang. Kami harus hadir bantu persiapkan generasi mendatang agar menjadi generasi unggul dan biaa dibanggakan dan berkompetisi dengan bangsa lain," ucapnya.
FRISKI RIANA