TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, meminta orang tua untuk tidak sembarangan memberikan vaksin alternatif kepada anak. “Jangan semua vaksin baru muncul, langsung dikasihkan," kata Djarot saat membuka pekan imunisasi di Rumah Susun Pesakih, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu, 13 Mei 2017.
Kegiatan imunisasi ini terselenggara atas kerja sama antara Yayasan Ronald McDonald House Charities dan pemerintah DKI Jakarta. Imunisasi ini menyasar pada 600 bayi di bawah tiga tahun (batita) di wilayah Kalideres dan sekitarnya.
Djarot mengatakan ada sejumlah vaksin yang wajib diberikan kepada anak-anak. Di antaranya adalah vaksin hepatitis B rekombinan, BCG, trivalen Oral Polio Vaccine, bivalen Oral Polio Vaccine, Inactivated Polio Vaccine, campak, Difteri Tetanus, Tetanus difteri, dan pentavalen DPT-HB-Hib.
Jika orang tua ingin memberi tambahan vaksin, kata Djarot, mereka harus memastikan vaksin tersebut telah lulus kajian ilmiah dan tidak berbahaya. "Karena daya tahan tubuh tergantung diri kita, sel darah putihnya bagaimana. Kalau dia sehat betul, maka dia akan bisa menangkis semua penyakit," katanya.
Djarot menuturkan, setiap orang sudah memiliki sistem kekebalan tubuh alami. Jika ingin sehat, ia menyarankan agar menerapkan pola hidup sehat. Sebab, ia khawatir pemberian vaksin yang berlebihan justru membawa efek buruk. Apalagi beberapa waktu lalu terungkap kasus vaksin palsu. "Itu luar biasa busuknya, tidak peduli anak kita mati atau tidak, kan dia dapat uang sebanyak mungkin. Ini kurang ajar," ucapnya.
FRISKI RIANA