TEMPO.CO, Jakarta - Sandiaga Uno mengatakan sikapnya belum berubah terkait rencana reklamasi di Teluk Jakarta. Dia dan Anies Baswedan tetap berkomitmen menolak reklmasi. "Posisi kami tetap sama saat kampanye, kami menolak dan berencana menghentikan reklamasi," kata Sandiaga saat menghadiri sebuah acara di Jakarta Pusat pada Sabtu, 13 Mei 2017.
Penegasan Sandiaga itu sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang ingin proyek reklamasi dilanjutkan. Sandiaga mengatakan belum ada pembicaraan dengan Luhut namun dia sudah mendegar keinginan pemerintah pusat itu.
Menurut Sandiaga, tim transisi yang dia bentuk bersama Anies Baswedan, telah menyusun berbagai dokumen untuk menolak reklamasi. Namun dia juga merasa perlu mengundang para penentang reklamasi guna mendiskusikan penolakan itu. "Kami akan terbuka berdialog dan saya memastikan saat ini kami sedang up to date data," ujar dia.
Baca: Anies Tolak Reklamasi, Menteri Luhut: Mungkin Belum Tahu
Para penentang reklamasi yang selama ini berkeras menolak pulau buatan itu di antaranya Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta, dan Kiara. Mereka saat ini tergabung dalam Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga menolak reklamasi Teluk Jakarta. Bahkan pada tahun lalu, LIPI membuat penelitian bahwa reklamasi merusak lingkungan. Selain itu reklamasi tak memiliki perhitungan dari aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Masyarakat yang paling terdampak adalah nelayan pesisir Jakarta yang jumlahnya mencapai puluhan ribu.
Baca: Reklamasi Teluk Jakarta, Izin Baru Pulau C dan D Sudah Terbit Lagi
Sandiaga belum memastikan kapan ia mengundang para penentang reklamasi. Ia meminta bersabar karena timnya masih bekerja. Nantinya, pertemuan dan dialog antara pemerintah pusat juga akan digelar secara terbuka dan transparan.
Seperti diketahui, dalam Pilkada DKI 2017, pasangan Anies – Sandi selalu mengkampanyekan penolakan terhadap rekalamasi teluk Jakarta. Setelah mereka memenangi Pilkada, Menteri Luhut menegaskan bahwa reklamasi tetap berjalan. Bahkan Luhut siap untuk berdebat dengan siapa pun yang menolak proyek itu.
AVIT HIDAYAT