TEMPO.CO, Jakarta - Suasana Balai Kota DKI Jakarta hari ini sudah berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Tidak ada lagi karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang selama ini memenuhi halaman Balai Kota.
Ahok kini mendekam di Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil, Kelapa Dua, Depok, setelah divonis bersalah dalam kasus penistaan agama. Posisi Ahok sudah digantikan Djarot sebagai pelaksana tugas Gubernur DKI.
Baca: Sidang Vonis Ahok, Begini Isi Karangan Bunga untuk Majelis Hakim
Djarot berharap, dengan tidak adanya karangan bunga yang dikirim ke Balai Kota, masyarakat DKI tetap mendoakan sahabatnya itu. Ia meminta warga Jakarta tetap berdoa agar Ahok diberi kekuatan dan kesehatan dalam menghadapi masa tahanan.
"Kami minta dukungan doa kepada semua warga supaya Pak Ahok diberi kekuatan dan kesehatan serta tugas-tugas kami (Ahok-Djarot) dalam melayani masyarakat bisa di-back-up penuh oleh masyarakat, sehingga pelayanan bisa berjalan dengan baik," ujar Djarot di Balai Kota, Senin, 15 Mei 2017.
Sementara itu, anggota pengaman dalam Balai Kota, Bambang Irawan, menuturkan karangan bunga tersebut sudah dibersihkan sejak kemarin. Adapun sisa-sisa karangan bunga sudah dipindahkan ke Monumen Nasional (Monas). "Sejak Minggu siang sudah dibersihkan. Perintahnya seperti itu dari pimpinan," ucap Bambang.
Baca: Karangan Bunga untuk Ahok Ini Panjangnya 12 Meter
Karangan bunga yang sudah layu nantinya akan dibawa dan dihancurkan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantang Gebang, Bekasi. Meski begitu, Balai Kota masih terbuka menerima kiriman karangan bunga dari masyarakat. Hanya, karangan bunga tersebut akan bertengger di Balai Kota selama dua hari.
LARISSA HUDA