TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengaku belum mengadakan pertemuan dengan tim sikronisasi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. "Kami tunggu sign (tanda) dari Pak Plt. (Djarot Saiful Hidayat)," kata Saefullah di Balai Kota DKI, Selasa, 16 Mei 2017.
Saefullah mengatakan ada tenggat waktu bagi tim sinkronisasi untuk memasukkan usulan Anies-Sandi ke dalam rencana kerja perangkat daerah 2018. Sebab, pemerintah DKI saat ini sedang membahas persiapan RKPD dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). "Segera, dua-tiga minggu ini," ujarnya.
Baca: Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Mulai Bekerja Pekan Ini
Menurut Saefullah, dalam penyusunan RKPD juga harus memasukan visi misi kepala daerah terpilih lantaran sudah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Adapun untuk program kerja Anies-Sandi tahun ini, Saefullah mengatakan bahwa mereka punya waktu sekitar 2,5 bulan masa jabatan di 2017. Umumnya, kata dia, hanya program 100 hari gubernur baru yang akan diakomodir. Sedangkan untuk pembangunan fisik tidak akan memungkinkan dilaksanakan tahun ini.
Baca Juga:
"Tidak cukup waktu untuk lelang. Kalau fisik yang harus dikerjakan dengan pihak ketiga. Lelang itu kan normalnya butuh 45 hari normal. Kalau ada sanggahan tambah lagi seminggu, jadi habis waktunya, kapan pelaksanaannya," kata dia.
Baca: Penjelasan Anies Beda Tim Sinkronisasi dan Tim Transisi Jokowi
Meski begitu, Saefullah mengatakan akan menunggu rincian dari tim sinkronisasi itu. Jika Anies-Sandi ingin memasukan program rumah DP nol rupiah, kata dia, harus jelas kajiannya seperti apa. Begitu juga dengan program Ok-Oce. "Nanti kami tunggu timnya seperti apa. Nanti kan harus dibuat rinciannya, nomenklatur apa. Terus dibuat di-breakdown, ini buat apa, buat apa. Ini kami belum tahu, karena belum ketemu," ucapnya.
FRISKI RIANA