TEMPO.CO, Depok – Jenazah Wisnu Dwi Airlangga, santri yang tewas tergulung ombak di Pantai Cidora, Cilame, Rancabuaya, Garut, Jawa Barat, tiba di rumah duka, di RT 02 RW 06, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Kamis, 18 Mei 2017.
Jasad Wisnu ditemukan Kamis pagi di Pantai Cidora, setelah dua hari pencarian. Sampai saat ini sudah ada lima santri SMP Hidayatullah Depok yang dinyatakan hilang tergulung ombak Pantai Cidora. Empat di antaranya telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Baca: 5 Santri Tergulung Ombak, Pesantren di Depok Kirim 6 Ambulans
Yusuf Setiawan, pengurus pesantren, mengatakan jasad Wisnu ditemukan Kamis pagi, sekitar pukul 04.55, oleh tim gabungan. “Dari lima santri, sudah empat ditemukan. Temannya sampai sekarang belum ditemukan,” kata Yusuf. “Wisnu salah seorang hafiz yang telah hafal empat juz Al-Quran.”
Sedangkan pada Rabu, ditemukan jasad M. Faizal Ramadhan, Khalid Abdullah Hasan, dan Rizal Amrullah. Ketiga jenazah yang lebih dulu ditemukan telah dimakamkan. Sekretaris Yayasan Pesantren Hidayatullah Depok Iwan Ruswanda menyatakan satu jenazah yang berdomisili di Depok sempat dibawa ke Pesantren Hidayatullah Depok untuk disalatkan lalu dimakamkan di TPU Kalimulya 1.
”Yang dimakamkan di Depok adalah jenazah Faizal. Sedangkan Khalid dibawa ke Bekasi, dan Rizal ke Banten,” ucap Yusuf.
Yusuf menambahkan, korban yang sampai saat ini belum ditemukan adalah M. Syaifullah Adbul Aziz asal Bandung. Tim relawan masih terus menyisir lokasi untuk mencari keberadaan Aziz. “Kami mohon bantuan dan doanya,” tuturnya.
Baca juga: Lima Siswa Tergulung Ombak Pantai Rancabuaya
Menurut Yusuf, sebanyak 23 santri berangkat ke Pantai Cidora untuk karya wisata setelah menempuh ujian nasional dan Tahfizul Quran, Senin, 15 Mei. Dari 23 santri, hanya 13 orang yang berenang, dan semuanya tergulung ombak besar yang tiba-tiba datang pada Selasa sore. “Delapan orang bisa diselamatkan, tapi lima orang lain tergulung ombak,” ujar Yusuf.
IMAM HAMDI