TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat percaya bahwa seni, budaya, termasuk musik dapat merekatkan perpecahan yang sudah telanjur terjadi. Hal ini yang mendasari Djarot berinisiatif membuat Konser Kebangkitan Nasional dan mengundang musisi tingkat nasional saat memperingati Hari Kebangkitan Nasional pasa Sabtu, 21 Mei 2017.
"Kami menggelar konser ini karena saya yakin bahwa musik dan budaya bisa menyatukan kita," ujar Djarot saat memberi sambutan di hadapan ratusan warga Jakarta. Djarot berharap agar warga Jakarta damai dan meredam kekisruhan yang sempat terjadi selama Pilkada DKI Jakarta.
Baca: Gubernur Djarot Buka Konser Kebangkitan Nasional di Waduk Pluit
Dia juga berharap agar masyarakat tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Sebelumnya pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat kalah saat pemilihan kepala daerah putaran kedua. Pasangan inkumben itu dikalahkan oleh pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Tak berapa lama, Basuki atau akrab disapa Ahok juga dipenjara selama dua tahun karena terbukti menistakan agama. Ahok dijerat hakim dengan Pasal 156a KUHP tentang penistaan agama. Vonis itu lebih berat dibanding tuntutan jaksa. Hal ini berakibat pada aksi demonstrasi para pendukung Ahok. Mereka menyalakan lilin di semua daerah.
Menurut Djarot, perayaan Kebangkitan Nasional harus dimaknai sebagai upaya memupuk nasionalisme dan cintah tanah air. "Kita boleh bersedih tapi jangan berlarut-larut, justru ini adalah awal perjuangan kita."
Kata Djarot, menjadi manusia Indonesia harus mensyukuri toleransi yang menjadi bekal utama kesatuan negara. Dia berharap agar semangat persatuan dan kesatuan terus dipupuk. Ke depan ia ingin fokus untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Baca: Sebelum Ramadan, Djarot Minta PNS DKI Maafkan Ahok
"Terima kasih juga untuk seluruh musisi yang membantu jalannya konser ini," ucap Djarot. Dalam konser itu dihadiri banyak artis papan atas. Di antaranya Once, Khaton Bagaskara, Giring Nidji, Pasto, dan sejumlah musisi lain.
Konser ini juga menjadi bagian peringatan hari ulang tahun Jakarta. Djarot merencanakan akan menerbangkan 499 ekor merpati sebagai simbol perdamaian.
AVIT HIDAYAT