TEMPO.CO, Jakarta - Kereta tanpa awak atau Skytrain akan menjadi moda transportasi alternatif di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Selain canggih, kereta berbasis teknologi Automated People Mover System (APMS) memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan moda transportasi lainnya di Bandara Soekarno-Hatta seperti bus dan taksi.
Juru bicara PT Angkasa Pura II Yado Yarismando mengatakan Skytrain akan memangkas waktu tempuh antar Terminal di Bandara Soekarno-Hatta." Waktu tempuh antar Terminal hanya dibutuhkan tujuh menit dengan waktu tunggu hanya lima menit di setiap stasiun,"ujarnya kepada Tempo di Bandara Soekarno-Hatta, Senin 29 Mei 2017.
Baca: Kereta Tanpa Awak Bandara Bisa Melintas di Luar Rel
Dengan sistem tersebut, kata Yado, pengguna jasa Bandara akan mendapatkan kepastian waktu menunggu dan waktu menempuh dalam menjangkau lokasi di Bandara Soekarno-Hatta." Waktu tunggu jelas, waktu tempuh juga jelas," katanya.
Keunggulan lain dari moda transportasi baru ini adalah bebas macet. "Karena Skytrain memiliki jalur khusus berbeda dengan jalur moda lainnya," kata Yado.
Jika dibandingkan dengan angkutan bus atau shuttle bus yang selama ini beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta, menurut Yado, waktu tempuh dan tunggu sangat jauh berbeda. "Shuttle bus setiap 15 menit hingga 20 menit,"katanya.
Saat ini, kata Yado, satu trainset Skytrain yang terdiri dari dua gerbong kereta telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Satu trainset berkapasitas 176 penumpang.
Baca: Kereta Tanpa Awak Bandara, Uji Coba Dua Pekan Menjelang Lebaran
Nantinya akan ada tiga trainset, terdiri dari 6 gerbong kereta yang akan beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta. Skytrain nantinya akan mengangkut penumpang dari Terminal I, Integrated Building, Terminal 2 dan Terminal 3."Tapi pada tahap pertama ini baru melayani Terminal 3 ke Terminal 2 dan arah sebaliknya," kata Yado.
JONIANSYAH HARDJONO
Video Terkait: Skytrain Bandara Soekarno Hatta akan Beroperasi Bulan Juli