Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jakarta Dapat Opini WDP Sejak Zaman Jokowi, DPRD: Perlu Pansus

image-gnews
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (dua dari kanan) tiba di RPTRA Intan di Cilandak, Jakarta, 24 Mei 2017. RPTRA Intan dibangun selama enam bulan melalui biaya tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) High Scope dengan bujet sekitar Rp 1,9 miliar. TEMPO/Rizki Putra
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (dua dari kanan) tiba di RPTRA Intan di Cilandak, Jakarta, 24 Mei 2017. RPTRA Intan dibangun selama enam bulan melalui biaya tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) High Scope dengan bujet sekitar Rp 1,9 miliar. TEMPO/Rizki Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menilai DPRD DKI perlu membentuk pansus atau panitia khusus karena sudah empat tahun berturut-rutut laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Provinsi DKI Jakarta mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP). Kekecewaannya muncul lantaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah empat kali mendapatkan opini serupa sejak gubernur dijabat Jokowi.

"Ya, dapat juara bertahan. Empat tahun berturut-turut. Ini harus jadi catatan kritis juga," ujar Triwisaksana atau akrab dengan sebutan Bang Sani seusai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 31 Mei 2017.

Baca juga: BPK Beri Opini WDP untuk Laporan Keuangan DKI Jakarta 

Sani menyarankan Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi membentuk panitia khusus untuk mengevaluasi penyebab laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta hanya memperoleh opini WDP selama empat tahun berturut-turut. Ia menyoroti permasalahan yang jadi poin penting atas rekomendasi BPK, yaku pengelolaan aset daerah.

"Khususnya soal pengelolaan aset, fasilitas sosial (fasos), dan fasilitas umum (fasum), serta laporan keuangan. Jadi yang perlu didalami, apakah Pemda DKI sudah menjalankan rekomendasi pada tahun-tahun sebelumnya. Tampaknya sih belum. Buktinya WDP lagi," ujar Sani.

Sani menilai Pemprov DKI tidak serius dalam membuat laporan keuangan. Paslanya, Sani menekankan, poin permasalahan yang disampaikan oleh BPK masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni lemahnya pencatatan aset.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Djarot Sudah Memprediksi Jakarta Dapat Opini WDP Lagi dari BPK 

"Itu membuktikan bahwa tidak ada tindak lanjut, dan tidak ada keseriusan utk menindaklanjuti rekomendasi BPK. Jadi, kalau ada satu kata mewakilli kondisi ini yang mengecewakan berarti tidak ada perbaikan dalam hal laporan keuangan," ujar Sani.

Sani menuturkan opini yang disampaikan oleh BPK, menjadi tanggung jawab penuh untuk seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Menurut Sani, legislatif hanya berfungsi untuk mengajukan mata anggaran. "Semuanya, legislatif engagk ada urusan dengan keuangan. Kami menaggarkan aja," ujar Sani.

Sebelumnya, pelaksana tugas gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan, menerima hasil pemeriksaan itu karena memang ada beberapa masalah dalam pencatatan keuangan di DKI. "Saya tidak mengejar itu, mau itu WDP atau WTP. Tapi sebagian besar selalu hasilnya wajar dengan pengecualian," ujar Djarot di Balai Kota, Selasa, 30 Mei 2017.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

17 menit lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan penghargaan Satyalencana kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam acara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII  tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur Kamis 25 April 2024. Humas Pemkot Surabaya
Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.


Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

1 jam lalu

:Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tempo/Pribadi Wicaksono
Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

AHY mengaku telah membahas progres perkembangan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.


Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

1 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.


AHY: Sesuai Arahan Jokowi, Tak Boleh Ada Korban dalam Pembebasan Tanah di IKN

2 jam lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (kanan) ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam rangkaian kunjungan kerja di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. AHY mendampingi Jokowi sejak 29 Februari hingga 1 Maret 2024. (Foto: Dokumentasi Humas Kementerian ATR/BPN)
AHY: Sesuai Arahan Jokowi, Tak Boleh Ada Korban dalam Pembebasan Tanah di IKN

Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengungkapkan pesan Presiden Jokowi mengenai pembebasan lahan di IKN yang tidak boleh menimbulkan korban.


Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

2 jam lalu

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menemui Presiden Jokowi di Istana Negara.
Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

Prabowo dan Gibran menemui Presiden Jokowi pada Rabu malam di Istana. Apa yang dibahas?


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.


Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

3 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

5 jam lalu

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi mendukung program-program unggulan Prabowo-Gibran termasuk yang bisa segera dieksekusi pasca 20 Oktober 2024, setelah Presiden-Wakil Presiden Terpilih dilantik.