Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum Nasional Indonesia Gelar Pameran Lahirnya Pancasila

image-gnews
Pengunjung memadati pameran Habibie Festival di Museum Nasional, Jakarta Pusat, 12 Agustus 2016. Pameran Habibie berlangsung hingga 14 Agustus 2016. ANTARA FOTO
Pengunjung memadati pameran Habibie Festival di Museum Nasional, Jakarta Pusat, 12 Agustus 2016. Pameran Habibie berlangsung hingga 14 Agustus 2016. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Nasional Indonesia menyelenggarakan Pameran Lahirnya Pancasila untuk memperingati hari Pancasila yang ke-72. Perhelatan ini atas kerjasama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dan Gerakan Nasional Cinta Tanah Air (GENTA).

"Pameran ini menampilkan berbagai arsip yang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan bertujuan untuk merevitalisasi ajaran Bung Karno," ujar Triana Wulandari, Direktur Sejarah dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, terkait pameran lahirnya Pancasila di Museum nasional Indonesia.

Baca juga:

Tinjau Museum PDRI yang Mangkrak, Mendikbud: Belum Ada Keputusan

Pameran dibuka dengan tarian daerah dari tiga propinsi yaitu Sumatera Barat, DKI Jakarta, dan Kalimantan Barat. Masing masing tarian dimainkan oleh dua anak perempuan. Lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza oleh semua tamu yang hadir dan pembacaan teks proklamasi oleh lima orang anggota Direktorat Jenderal Kebudayaan. Aktor Tio Pakusadewo hadir dan berperan sebagai Soekarno, ia membacakan teks pidato Soekarno yang pernah dibacakan pada saat sidang Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1 Juni 1945.

"Aslinya, proses pembacaan pidato itu berlangsung cukup lama karena teksnya ada 27 halaman. Dan baru pada halaman 12 Soekarno menyampaikan tentang dasar negara Indonesia," kata Mustari Irawan, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Menurut Mustari, pameran ini bisa memberikan gambaran bagaimana negara ini dibangun berdasarkan keberagaman. Contohnya pada saat rapat BPUPKI itu anggota-anggotanya berasal dari berbagai suku. "Bahkan ada yang keturunan Arab dan Tionghoa," kata Mustari. Pameran ini, lanjut Mustari, diharapkan bisa membangkitkan lagi rasa nasionalisme dan dalam kesempatan ini ANRI mengusulkan agar pemikiran pemikiran Soekarno ini dapat diterima oleh dunia internasional seperti tokoh tokoh dari Asia lainnya, misalnya Sun Yat Sen, Bapak Republik Rakyat Tiongkok, yang pemikirannya sudah dikenal luas oleh kancah dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita akan menjadi bangsa yang melupakan masa lalu kalau tidak belajar sejarah. Bagaimana kita bisa menjadi bangsa yang besar kalau begitu?" kata Mustari.

Sebelum pameran ini dibuka, ada acara gunting pita oleh perwakilan Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Mustari Irawan. Pameran di Museum Nasional Indonesia ini sendiri menampilkan koleksi koleksi ANRI seputar kelahiran Pancasila seperti agenda acara sehari sebelum sidang BPUPKI, susunan acara pembukaan sidang BPUKI, ucapan perayaan dari Jenderal Itagaki Saisiroo dalam pembukaan sidang BPUPKI, foto foto anggota BPUPKI, dan masih banyak lagi koleksi koleksi berharga. Ada juga buku buku tentang Pancasila dari Perpustakaan Nasional dan Indonesia.

"Seluruh arsip ini tidak bisa dinilai dengan materi. Semoga generasi muda bisa belajar lebih banyak bagaimana Pancasila dilahirkan," kata Mustari.

BAYU PUTRA  I  S. DIAN ANDRYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

49 hari lalu

Kiper FC Dallas Maarten Paes menangkap bola serangan pemain Inter Miami dalam pertandingan uji coba di Stadion Cotton Bowl, Dallas, 23 Januari 2024. Mandatory Credit: Jerome Miron-USA TODAY Sports
Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.


Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

23 Februari 2024

Presiden Joko Widodo menyapa warga Manado saat berkunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Manado, Kamis, 22 Februari 2024. Joko Widodo didampingi sejumlah menteri, menyempatkan waktu luangnya untuk menyapa warga di sela waktu kunjungan kerjanya selama dua hari di Sulawesi Utara. ANTARA FOTO/Adwit Pramono
Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.


Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

9 Februari 2024

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras


Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.


Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.


Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

17 Januari 2024

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui. Foto: Canva
Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.


Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

14 Januari 2024

Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD, melakukan ziarah ke makam syarifah Almababah Khadijah atau yang dikenal sebagai Mbah Ratu Ayu di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 12 Januari 2024. DOK. FOTO/TPN Ganjar-Mahfud
Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.


FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

1 Januari 2024

Ilustrasi Pancasila. ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Handout
FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.


Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

18 Desember 2023

Sejumlah siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kampung Susun Akuarium menghafalkan Pancasila sebelum masuk ke dalam kelas di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023. Rumah susun dengan inovasi pengelolaan dan pemanfaatan berbasis hak asasi manusia serta swadaya masyarakat tersebut berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi Innovation Awards 2023 dari Asia Pacific Housing Forum (APHF). ANTARA/Hana Dewi Kinarina
Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

Ketahui makna dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berikut ini. Maknanya mendalam dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.


Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

13 Desember 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan hadiah kepada dua orang siswa di acara pentas seni Sekolah Luar Biasa Negeri 7, Jakarta Timur pada Rabu, 13 Desember 2023. TEMPO/Aisyah Amira Wakang
Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

Dua penyandang siswa disabilitas bacakan Pancasila di atas panggung lalu Heru Budi berikan hadiah