TEMPO.CO, Tangerang - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang melaporkan kerusakan Jalan Raya Serang, Banten, ke Satuan Kerja Jalan Nasional. Laporan ini dilakukan menyusul tak kunjung selesainya proyek perbaikan di Jalan Raya Serang yang merupakan jalur utama mudik Tangerang-Merak.
"Karena mendekati arus mudik kerusakan jalan tak kunjung diperbaiki, laporan sudah kami layangkan ke Satker Jalan Nasional," ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Slamet Budi, kepada Tempo, Ahad, 4 Juni 2017.
Baca: Mudik Lebaran 2017, Banten Siapkan 2000 Kursi Angkutan Bus Gratis
Budi mengatakan jalan Raya Serang yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang sepanjang 30 kilometer dari Bitung hingga Jayanti. Di sepanjang jalan itu, kata Budi, kerusakan jalan terjadi dibeberapa titik." Titik yang paling parah di antara Balaraja-Jayanti," kata Budi.
Menurut Budi, ada beberapa spot jalan yang harus ditinggikan dan dibangun drainase. "Kalau tidak ditinggikan dan dibuat saluran pembuangan air, jalan spot tersebut akan cepat rusak seperti selama ini," kata Budi. Spot jalan yang rawan rusak itu berada di kilometer 21, 25, dan 26.
Budi mengatakan, dalam laporan ke Satker Jalan Nasional, Kabupaten Tangerang, meminta agar jalan yang rusak supaya segera diperbaiki, karena berkaitan dengan kelancaran arus mudik Lebaran." Laporan kami sudah diterima dan Satker Jalan Nasional menargetkan H-7 Lebaran, perbaikan sudah rampung," kata Budi.
Jalan Raya Serang merupakan jalan utama non tol yang menghubungkan Jakarta-Tangerang-Serang-Banten-Merak. Berdasarkan pengamatan Tempo, sejumlah pekerja terlihat sedang melakukan perbaikan jalan di ruas Balaraja-Jayanti.
Sekitar dua kilometer jalan dititik ini rusak parah. Mereka menggunakan peralatan alat berat untuk mengeruk aspal yang rusak dan meratakannya dengan tanah.
Ada bagian jalan yang sudah dicor beton, namun ada yang belum. Karena sebelah jalan yang dicor beton belum kering, kendaraan dari dua arah harus melalui jalur yang rusak dan bergelombang. Di beberapa titik hingga pasar Gembong, Jayanti, perbaikan jalan masih dilakukan di pinggir maupun di tengah jalan.
Pengendara yang melintas di jalan itu mengeluhkan perbaikan jalan yang sangat lama dan tak kunjung selesai. "Macetnya luar biasa, sangat parah," ujar Beni Sungkawa, 29 tahun, pengguna jalan. Menurut Beni, proyek perbaikan jalan di lokasi itu sudah berlangsung berbulan bulan. "Tapi sampai saat ini tak nampak akan selesai," kata Beni.
Baca juga: Ini Lokasi Titik Rawan Macet di Jalur Mudik Tangerang
Apalagi, kata Beni, arus mudik Lebaran sudah didepan mata. "Ini ancaman serius bagi arus lalu lintas di wilayah ini, karena kalau macet gak kira kira bisa dua-empat jam terjebak," kata Beni.
JONIANSYAH HARDJONO