TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya meluncurkan program Gerakan Stabilisasi Pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Tentunya masyarakat butuh sembako, ini biasa. Menjelang Idul Fitri dan Ramadan, harga-harga terjangkau itu yang diinginkan rakyat. Yang penting bahan pokok ada, syukur-syukur murah," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan saat meluncurkan program ini di halaman Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kamis pagi, 8 Juni 2017.
Iriawan mengatakan program tersebut akan berjalan hingga sepuluh hari ke depan. Lokasinya di sejumlah pasar di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Bahan kebutuhan pokok yang dijual antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, daging, bawang, dan telur.
Baca: Gubernur BI: Satgas Pangan Berpengaruh Kendalikan Inflasi
Harga bahan kebutuhan pokok dalam program ini dipastikan terjangkau. Gula pasir dijual Rp 12.500 per kilogram, minyak goreng kemasan sederhana paling mahal Rp 11.000 per liter, kemudian daging beku paling mahal Rp 80 ribu. Sedangkan bawang putih dijual dari harga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahja Widayati, yang hadir dalam peluncuran itu, berharap program ini dapat membantu kestabilan harga bahan pokok di masyarakat. "Diharapkan, dengan kegiatan ini, masyarakat dapat memperoleh harga pangan yang terjangkau dan lonjakan harga logistik bisa ditekan," kata Tjahja.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan pihak Pemprov mendukung sepenuhnya program ini. Pemprov DKI siap mendukung Polda Metro Jaya dalam memberantas para penimbun bahan pokok yang kerap membuat harga naik.
Baca: Mentan Klaim Stok Pangan Aman untuk 10 Bulan ke Depan
"Kami tindak tegas yang mengakibatkan harga naik. Ini komitmen kami agar harga stabil dan terpenuhi," kata Saefullah.
EGI ADYATAMA