TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo menyatakan tetap menggelar Aksi Bela Ulama 96 di Masjid Istiqlal meski tak mendapat izin dari pengelola masjid. Sambo mengklaim sudah menyampaikan pemberitahuan kepada pengurus Masjid Istiqlal maupun ke Polda Metro Jaya.
Baca: Kabar Terbaru dari Kapolda Metro Soal Situs Baladacintarizieq
Sambo berkukuh untuk menggelar aksi walaupun pengurus Masjid Istiqlal tidak memberi izin baik di dalam maupun di sekitar masjid. “Insya-Allah acara tetap akan dilaksanakan,” kata Sambo saat dikonfirmasi pada Jumat, 9 Juni 2017.
Aksi bela ulama dipicu oleh kasus pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab, yang disangka melanggar Undang-Undang tentang Pornografi. Menurut penyidik Polda Metro Jaya, Rizieq diduga melakukan chat dengan konten mesum dengan seorang perempuan bernama Firza Husein. Percakapan tersebut beredar di media sosial dan media massa.
Menurut Sambo, polisi telah melakukan kriminalisasi terhadap Rizieq Syihab. Pengusutan pimpinan FPI dalam kasus pornografi direkayasa. Karena itu, Sambo tetap menggelar Aksi Bela Ulama 96. Sambo mengklaim telah menyiapkan 6 mobil komando untuk aksi tersebut.
Baca: Hari Ini Alumni 212 Aksi Bela Rizieq, Kapolda: Untuk Apalagi?
Baca Juga:
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengatakan, tidak ada kriminalisasi terhadap Rizieq Syihab. "Silakan Rizieq memenuhi panggilan penyidik, agar masalahnya menjadi jelas. Ini proses hukum."
Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Huraira Abdul Salam, mengatakan belum mengeluarkan izin Aksi Bela Ulama yang mengambil tempat di masjid tersebut hari ini, Jumat, 9 Juni 2017. “Belum (keluarkan izin). Pada waktu yang sama, kami juga ada acara,” kata Abu saat dihubungi di Jakarta, Jumat 9 Juni 2017.
Abu Huraira menjelaskan, aksi bela ulama tersebut bentrok dengan kegiatan kajian rutin oleh pengurus Masjid Istiqlal setelah salat Jumat. Namun, pengurus mempersilakan jika ada umat Islam termasuk kelompok Aksi Bela Ulama 96. ikut tarawih. “Kalau mereka mau datang untuk salat tarawih, monggo saja".
ARKHELAUS W.
