TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan kepolisian telah mengantongi ciri-ciri pelaku perampokan maut di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Daan Mogot. Namun, Argo menolak menyebutkan ciri-ciri empat orang yang diduga pelaku. "Masih (diburu). Itu kan enggak mungkin disampaikan (ciri-cirinya),” ujar Argo saat dihubungi, Ahad, 11 Juni 2017.
Setidaknya, kata Argo, polisi sudah mengantongi ciri-ciri terduga pelaku. ”Tidak (akan) melarikan diri dia."
Baca:
Perampokan di Daan Mogot, Polisi Telisik Rekaman dari BCA
Proyektil Peluru Perampokan di Daan Mogot Diperiksa Labfor
Argo menuturkan kepolisian telah menyita beberapa rekaman kamera pengintai atau closed-circuit television (CCTV) yang berkaitan dengan perampokan maut itu. Menurut dia, kepolisian tengah menganalisis ciri-ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV di beberapa lokasi. "Yang kami analisa itu yang patut dicurigai," kata Argo.
Davidson Tantono, 30 tahun, tewas bersimbah darah akibat ditembak di depan SPBU Daan Mogot pada Jumat, 9 Juni 2017, sekitar pukul 13.00. Pria itu ditengarai menjadi korban perampokan karena baru saja mengambil uang di bank di dekat SPBU itu.
Baca juga:
Bemo Dilarang, Sopir: Mau Kasih Makan Istri Apa?
Pengacara: Besok Rizieq Syihab Belum Pulang, tapi Visa Habis
Saat kejadian, Davidson tengah menambal ban mobilnya yang bocor. Ia didekati dua perampok yang berboncengan motor dan langsung mengambil tasnya di dalam mobil. Di dalam tas itu tersimpan uang Rp 300 juta yang baru saja diambil Davidson dari bank di dekat SPBU.
Rencananya, uang itu akan digunakan untuk membayar para nasabah koperasi yang dipimpinnya.
LARISSA HUDA