TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya masih mendalami komplotan pelaku perampokan dan pembunuhan Davidson Tantono di SPBU, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Mereka menduga pelaku adalah komplotan yang sering beraksi sebelumnya.
"(Sudah) lebih dari sepuluh kali (aksi dilakukan). Ada juga yang dilakukan di luar Jakarta, di Jawa Tengah ada juga," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Senin, 12 Juni 2017.
Baca juga: Perampokan di Daan Mogot, Identitas Pelaku Sudah Diketahui
Komplotan ini, kata dia, memang spesialis dalam perampokan uang dari bank. Dalam beberapa kasus sebelumnya, modus yang dilakukan pelaku adalah dengan membuat ban kendaraan korbannya kempes. Ada yang menggunakan paku, ada pula yang dilakukan dengan menyobeknya.
Saat ini, kepolisian masih mendalami data-data rekam jejak kasus para pelaku. Argo mengatakan di antara para pelaku diduga adalah seorang residivis. "Saat ini sudah mengarah (identitas pelakunya)," kata dia.
Hingga saat ini, ia mengatakan ada sekitar sepuluh orang saksi yang diperiksa oleh kepolisian. Ia mengatakan saksi mata melihat sosok pelaku dengan jelas. Pasalnya, pada saat beraksi, wajah para pelaku terlihat jelas. Hal ini, kata Argo, semakin mengerucutkan analisa kepolisian terkait sosok pelaku.
Keluarga korban pun rencananya akan segera diperiksa. "Setelah (korban) dimakamkan baru kami periksa keluarganya. Saat ini mereka masih berduka," kata Argo.
Davidson Tantono, 30 tahun, tewas ditembak saat menambal ban di SPBU di Jalan Daan Mogot pada 9 Juni 2017 lalu. Ia ditembak setelah bergumul dengan pelaku. Para pelaku sendiri berhasil menggondol uang cash Rp 300 juta yang dibawa Davidson beberapa waktu sebelumnya.
EGI ADYATAMA