TEMPO.CO, Jakarta - Beredar video seorang laki-laki yang diduga mengalami kecelakaan tergeletak di pinggir jalan dengan kepala berdarah. Bukannya menolong, masyarakat di sekitar jalanan itu hanya berlalu-lalang sambil sibuk mengambil foto dan video.
Di video itu tampak seorang laki-laki memakai kaus merah tergeletak dengan posisi miring ke kanan. Bercak darah terlihat di ubun-ubunnya. Di depannya ada mobil angkutan kota nomor 53 warna biru. Satu unit sepeda motor roboh di belakangnya.
Warga sekitar banyak yang mengerumuni. Sesaat terlihat lalu lintas jalanan padat. Beberapa pengendara sepeda motor berhenti dan mengarahkan smartphone ke arah lelaki itu. Beberapa pejalan kaki tampak membungkuk sekilas untuk melihat wajah korban. Lalu mereka pergi.
"Nabrak mobil, masuk mobil. Langsung kelindes dia," kata seorang pria yang suaranya masuk dalam rekaman video. "Pecah kepalanya itu. Jadi dia nabrak mobil," ujar yang lain.
Dari informasi yang beredar, kecelakaan itu terjadi pada kemarin malam, Rabu, 14 Juni 2017, di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto mengatakan tak ada laporan kecelakaan di Kemayoran, semalam.
"Sudah kami cari, enggak ada. Kami sudah cek di rumah sakit. Di Polsek juga enggak ada laporan," kata Suyudi saat dihubungi Tempo, Kamis, 15 Juni 2017. Ia mengaku sudah melihat video yang viral itu.
Suyudi mengatakan ada kemungkinan kejadian itu bukan di daerah Kemayoran. Sebab, hingga kini ia belum menerima laporan, baik dari masyarakat maupun polisi setempat. "Media sosial itu kan kadang enggak bener. Bisa jadi itu bukan di wilayah saya," ujarnya.
Pemerintah DKI Jakarta sebenarnya telah menyediakan layanan ambulans gratis dengan paramedis yang lengkap jika terjadi kecelakaan seperti itu. Masyarakat tinggal menelepon ke 112 untuk pertolongan. Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, telah meresmikan gedung Ambulan Gawat Darurat untuk melayani kasus-kasus darurat seperti kecelakaan.
MAYA AYU
