TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya telah menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan Bali, I Nyoman Wirama Putra. Selain Nyoman dibekuk pula dua orang bandar pada. "Setelah dilakukan penyidikan barang ini ternyat berasal dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang,” kata juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Kamis, 15 Juni 2017.
Menurut Argo, narkoba itu dipasok oleh seorang narapidana berinisial A. Saat ini penyidik masih menelusuri jaringan pengedar yang dikendalikan A tersebut. “Nanti kami akan kembangkan ke sana,” kata Argo.
Penangkapan terhadap Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Tabanan itu sebenarnya tidak direncanakan. Polisi saat itu tengah mengincar dua bandar narkoba berinisial LP dan NYA. Keduanya sudah lama menjadi menjadi target.
Baca: Selama Buron, Anggota DPRD Depok Rutin Beli Sabu
Pada Senin lalu polisi mendapat informasi keberadaan LP dan NYA di Hotel Alila Jakarta. Polisi bergerak dan membekuk keduanya di lobby hotel. Dari penangkapan itu, polisi kemudian memeriksa kamar nomor 1916, tempat mereka menginap. "Di kamar ternyata ada INWP (I Nyoman Wirama Putra) dan LOS," kata Argo.
Polisi menyita satu bong, satu cangklong, dua pipet kaca, satu plastik kosong bekas sabu, dan satu korek api. Polisi kemudian memeriksa urine Nyoman dan LOS yang disebut-sebut sebagai calon istrinya. Hasilnya, Nyoman terindikasi positif menggunakan zat amfetamin, sedangkan LOS tidak.
Baca juga: Kepala BNN: Ratusan Narkoba Jenis Baru Mengancam Indonesia
Penyelidikan pun dilanjutkan ke rumah Nyoman di di Jalan Mutiara, Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan. Di sana polisi menemukan ekstasi sebanyak 2.053 butir dan sabu 1,8 gram.
Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Gidion Arief Setyawan mengatakan, peran A dalam jaringan pengedar narkoba ini cukup vital. "Dari dalam penjara, dia mengatur peredaran ekstasi dan asal-usul barang," kata Gidion.
Polisi saat ini belum mengetahui dari mana narkoba itu diperoleh. Namun Gidion menduga zat methamphetamine seperti ektasi berasal dari Cina. Sedangkan untuk sabu belum bisa dilacak asal usulanya.
EGI ADYATAMA