TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yakin bahwa pembangunan sejumlah rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bisa dikejar hingga akhir masa jabatannya. Setidaknya, Djarot memiliki waktu selama empat bulan hingga Oktober untuk menyelesaikan program yang jadi prioritasnya.
"(Pasti) terkejar, tapi sampai Desember ya. Karena targetnya itu 'kan sampai tahun anggaran 2017, sampai Desember," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017.
Menurut Djarot, pembangunan rusunawa sudah dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2017. Lewat anggaran tersebut, Djarot menjamin pembangunan rusunawa untuk warga Jakarta bisa selesai hingga akhir tahun.
Baca: Pemerintah DKI Undi 160 Keluarga Calon Penghuni Rusun
Adapun pembangunan rusunawa hampir seluruhnya diprioritaskan untuk warga DKI yang terdampak normalisasi sungai. Menurut Djarot normalisasi sungai Ciliwung di bawah Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) harus tetap berjalan.
Pemecahan masalah banjir dinilai bisa terealisasi jika normalisasi sungai-sungai di Jakarta terlaksana dengan baik. Sementara itu, kata Djarot, normalisasi sungai belum bisa diselesaikan hingga tuntas seratus persen.
"BBWSCC makanya (selesai) sampai dengan bulan Desember tentunya. Tapi yang sudah terkejar itu nanti di Bukit Duri, Jakarta Selatan," ujar Djarot.
Baca: Saefullah Minta Warga Kampung Akuarium Segera Pindah ke Rusun
Menurut Djarot, sebagian besar warga Jakarta yang terdampak normalisasi Sungai Ciliwung, khususnya di Kawasan Bukit Duri, sudah menerima unit rusunawa. Pemerintah juga telah membagikan undian kepada masyarakat yang berhak mendapatkan rusun di Cakung Barat, Jakarta Timur.
"Insya Allah untuk BBWSCC ini, karena bagaimana pun itu kan enggak bisa berhenti, itu proyek nasional atau pusat ya," ujar Djarot.
LARISSA HUDA