TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan sejumlah barang bukti yang telah disita polisi dari pelaku perampokan pengusaha koperasi Davidson Tantono, 31 tahun, di Daan Mogot, Jakarta Barat.
“Isinya uang Rp 14 juta dan lima butir peluru aktif,” kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat, 16 Juni 2017. Sedangkan sisanya, kata Argo, dibagikan kepada kelompok lain oleh kapten komplotan perampok yang hingga kini masih dalam pengejaran.
Baca: Polisi Menangkap Lagi 2 Perampok di SPBU Daan Mogot
Uang yang disita dari tangan para pelaku tersebut, kata Argo, merupakan hasil pembagian dari tas yang mereka renggut dari David sebesar Rp 350 juta. “Kan ada kelompok orang lain, banyak ya, yang masih di bawah kaptennya di situ. Ada kapten di sana yang belum ketangkep di situ (dalam komplotan perampok),” ujar Argo.
Agar masyarakat tidak berasumsi sendiri-sendiri, Argo meminta masyarakat menunggu fakta-fakta dari hasil penyidikan Polri. “Fakta-fakta dari para penyidik kita tunggu saja. Kita masih berjalan dan kita masih mengembangkan semuanya,” ujarnya.
Jumat pagi, 16 Juni 2017, polisi menangkap dua tersangka baru di Lampung. Namun pihak kepolisian masih enggan menjabarkan identitas serta peran kedua pelaku yang baru saja ditangkap.
Davidson Tantono tewas ditembak kawanan perampok yang membawa kabur tasnya di SPBU Daan Mogot. Saat itu, Davidson, yang tengah menambal ban mobilnya, terkejut karena tas di dalam mobil yang berisi uang Rp 350 juta diambil perampok.
Davidson berusaha mempertahankan tasnya. Namun, saat sedang tarik-menarik, salah satu perampok mengeluarkan senjata api dan menembakkannya sehingga mengenai bagian kepala Davidson.
Baca juga: Polisi Kejar Kapten Komplotan Perampokan Daan Mogot
Davidson tewas seketika. Polisi meyakini Davidson telah diikuti sejak sebelum mengambil uang di Bank BCA, Kebon Jeruk. Kini polisi telah menangkap empat pelaku yang diduga terlibat dalam peristiwa itu. Dua di antaranya baru ditangkap Jumat pagi di wilayah Lampung dan sedang diperiksa di kantor polisi setempat.
WULAN | ALI ANWAR