TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Brigade Beringin Partai Golkar Avner Raweyai menilai penembakan di kantor DPP Partai Golkar sebagai wujud masuknya radikalisme ke tubuh partai berlambang beringin itu. “Kami mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang suruhan di kantor DPP Partai Golkar kemarin sore,” tulis Avner dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 18 Juni 2017.
Menurut dia, tindakan penembakan itu telah menodai kesucian Ramadan yang seharusnya dijaga bersama. Fenomena ini tidak boleh dibiarkan sebab bisa mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca:
Satpam yang Melihat Penembakan di DPP Golkar Diperiksa Polisi
Penembakan di DPP Golkar Diusut, Polisi Periksa Lima...
Avner pun meminta kepolisian menangkap orang-orang yang menjadi dalang dari tindakan radikalisme itu. Ia pun meminta kepada DPP Partai Golkar untuk menindak tegas aktor utama yang notabene adalah pengurus DPP Golkar.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Andi Adnan Syafruddin mengatakan menyelidiki siapa pihak yang melakukan penembakan itu. Kepolisian, kata Adnan, sudah mengecek lokasi kejadian.
Kemarin, polisi telah memeriksa keterangan lima saksi. Mereka adalah tiga petugas keamanan di DPP Partai Golkar dan dua orang dari pihak underbouw Partai Golkar, yaitu Brigade Beringin.
Baca juga:
Vicky Prasetyo Daftar Calon Wali Kota Bekasi Lewat PAN
Perampok di Daan Mogot, 23 Kali Beraksi Raup Rp 1,3 Miliar
Penembakan terjadi di kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Nelimurni, Kemanggisan, Jakarta Barat, Sabtu, 17 Juni 2017, pukul 15.30. Kejadian itu bermula saat sejumlah orang memasang bendera Brigade Beringin di sekitar lokasi DPP dan ada pihak lain yang mencoba mencopotnya. Ditanya petugas keamanan, orang yang mencopot malah melepaskan tembakan. Mereka melepas lima tembakan ke arah seng.
Menurut Adnan, ada enam orang yang diduga pelaku penembakan menggunakan air softgun itu. Mereka mengendarai dua sepeda motor dan satu mobil.
DANANG FIRMANTO