TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sempat berdiskusi dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat bertemu di Rumah Tahanan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Sabtu, 17 Juni 2017.
Menurut Djarot, ada sejumlah pesan yang disampaikan Ahok dalam pertemuan tersebut, khususnya mengenai program kerja yang belum dituntaskan. Djarot mengatakan Ahok sempat menanyakan pembangunan Masjid Al-Mubarokah di kawasan Kalijodo, Taman Kodok, Kawasan Nusa Indah, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Pembangunan masjid tersebut sebagai pengganti masjid yang diratakan tanah saat masih berada di kawasan Kalijodo.
Baca: Berkunjung ke Mako Brimob, Djarot Diminta Ahok Agar Bekerja Keras
"Ya, ditanya bagaimana pembangunan masjid. Saya bilang, alhamdulillah sudah masuk ke badan wakaf. Itu kan masuk badan wakaf. Sekarang lagi proses begitu. Saya sampaikan ya Oktober-lah kami resmikan," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin, 19 Juni 2017.
Selain itu, kata Djarot, Ahok sempat menanyakan sejumlah program yang sudah dan yang akan diresmikan dalam waktu dekat, seperti penyimpanan bahan pokok atau controlled storage atmosphere (CAS), pembangunan Jakgrosir, pembangunan simpang susun Semanggi, pembangunan koridor 13 Transjakarta, dan pembahasan anggaran daerah.
“Karena dia (Ahok) kan enggak mengikuti berita, 'waduh saya enggak mengikuti berita'," ujar Djarot menirukan ucapan Ahok. Djarot dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Kamis, 15 Juni 2017.
Djarot menggantikan posisi Ahok yang mengundurkan diri karena tersandung kasus penodaan agama atas pidatonya di Kepulauan Seribu pada September 2016. Adapun masa jabatan Djarot tersisa empat bulan tanpa didampingi seorang wakil.
Baca juga: Usai Dilantik Jadi Gubernur, Djarot Jenguk Ahok di Mako Brimob
Posisi Djarot akan digantikan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno pada Oktober 2017. Keduanya merupakan gubernur dan wakil gubernur terpilih berdasarkan hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta 2017.
LARISSA HUDA