TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengatakan bahwa kelompok perampok yang menewaskan Davidson Tantono, 30 tahun di SPBU Daan Mogot telah merencanakan perampokannya dengan matang, termasuk menyiapkan modal untuk operasional mereka.
"Dari hasil pemeriksaan, mereka menyiapkan dana operasional sekitar Rp 37 juta," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 21 Juni 2017.
Baca juga: Kisah Pengejaran Komplotan Perampok di Daan Mogot
Dana operasional tersebut digunakan untuk menyewa safe house di apartemen hingga mobil untuk melancarkan aksi mereka. "Uang hasil rampokannya kemudian dibagi rata setelah dikurangi potongan biaya operasional itu," ujarnya.
Sebelumnya, Davidson tewas terbunuh pada 9 Juni 2017 lalu di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat. Davidson ditembak saat berusaha mempertahankan tas berisi uang Rp 300 juta yang baru diambilnya di bank.
Baca juga: Perampokan di Daan Mogot, 11 Pelaku Dibagi 4 Tim
Saat ini polisi telah menangkap tujuh dari sebelas pelaku perampokan tersebut. Dua di antaranya tewas ditembak polisi karena berusaha melawan saat ditangkap. Keduanya merupakan kapten dan wakil kapten berinisial SFL dan IR.
INGE KLARA SAFITRI