TEMPO.CO, Jakarta – PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) ikut menanggapi tentang padatnya penumpang di gerbong khusus wanita. Kepadatan ini kerap menyebabkan adanya gesekan dan berakhir dengan keributan.
”Secara resmi kami mengimbau mohon kerja sama dan bantuannya kepada semua pengguna jasa untuk bisa berperilaku yang baik,” kata Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Juni 2017.
Baca juga: Kisah Penumpang KRL tentang Ganasnya Gerbong Khusus Wanita
Fadhila mengaku telah mendapat banyak informasi mengenai penumpang di gerbong wanita yang kerap berebut tempat duduk. Beberapa bahkan ia sebut “ganas”. Kursi prioritas bagi lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas juga kerap digunakan tak semestinya.
Menanggapi hal ini, Fadhila pun meminta agar toleransi dan pengertian masyarakat lebih besar. “Toleransinya harus tinggi, tidak bisa egonya yang terlalu dimunculkan,” ucapnya.
Hingga saat ini, PT KCJ belum berencana menambah jumlah gerbong khusus wanita. Gerbong ini berada di tiap ujung rangkaian gerbong di tiap kereta. Fadhila mengatakan ada alasan khusus kenapa gerbong ini diletakkan di ujung. “Kalau ditempatkan di tengah-tengah rangkaian, penumpang pria tentu tidak boleh lewat situ. Makanya diletakkan di ujung-ujung,” tuturnya.
Baca juga: Video Wanita Berkelahi di Kereta Jadi Viral, Begini Suasana KRL
Imbauan ini disampaikan PT KCJ menjelang musim libur Lebaran yang akan segera tiba. Penumpang pada liburan Idul Fitri tahun ini diprediksi akan melonjak hingga 10,7 persen dibanding pada 2016. Karena itu, KCJ meminta masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan fasilitas umum tersebut.
EGI ADYATAMA