TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Ismanto, mengatakan, untuk pertama kalinya, jumlah pemudik yang menggunakan bus antarkota antarprovinsi melalui Terminal Pulogebang mengalami peningkatan yang amat tinggi.
Menurut Ismanto, kalau pada empat hari menjelang Lebaran atau H-4 pada 2016 ada 750 pemudik, pada H-4 2017 jumlah pemudik mencapai 10 ribu orang. "Kalau dibandingkan, asumsinya saja 1.000 pemudik per hari, berarti sudah sepuluh kali lipat," ujar Ismanto.
Baca: Angkutan untuk Mudik 2017 yang Tak Laik Jalan Akan Dikandangkan
Ismanto memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 atau Jumat, 23 Juni 2017, atau sehari setelah hari cuti nasional. Sebab, para pekerja dan pegawai negeri sipil baru mendapat cuti Lebaran pada 23 Juni.
Untuk mengantisipasi pelonjakan penumpang, pihaknya bersama polisi dan TNI bersiaga di pos terpadu yang telah disiapkan. Apabila bus-bus di Terminal Pulogebang tidak dapat lagi mengangkut penumpang, Ismianto mengatakan, Dinas Perhubungan DKI sudah menyiapkan 300 unit bus tambahan.
"Kalau nanti kejadian Terminal Pulogebang, misalnya, pada trayek tertentu busnya enggak cukup, ya enggak apa-apa. Nanti kita tinggal koordinasi dengan Dinas Perhubungan supaya bus bantuan yang sudah dialokasikan bisa didatangkan," ucap Ismanto.
Terminal Pulogebang paling banyak mengangkut pemudik dengan rute menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, yakni 36.862 orang dari H-10 hingga H-4 Lebaran. Sejauh ini, dari hasil pemeriksaan kendaraan atau ramp check, ditemukan beberapa bus yang tidak laik jalan.
Baca juga: BPTJ Siapkan E-Ticketing Terminal Bus Pulogebang untuk Mudik
Ismanto meminta setiap perusahaan bus untuk berpartisipasi agar busnya dapat beroperasi. "Kalau masuknya sesuai kaidah penindakan, ya ditindak, ditilang, bahkan enggak boleh melayani masyarakat dulu," ujar Ismanto.
WULAN | ALI ANWAR
Video Terkait:
Puncak Arus Mudik Akses Tol Solo-Ngawi Diperkirakan Jumat Pagi