TEMPO.CO, Jakarta - Assistant Vice President Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru Santoso mengatakan sudah mempersiapkan penambahan 31 gardu di jalan tol Cikarang Utama guna mengantisipasi kepadatan puncak arus balik libur Lebaran 2017. Ia menuturkan bakal menyiagakan petugas di lokasi rawan kepadatan kendaraan.
“Jasa Marga melakukan upaya antisipasi kepadatan arus balik Lebaran 2017 sejak H+1 lalu dengan menyiapkan penambahan gardu di Cikarang Utama menjadi 31 gardu,” katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 29 Juni 2017.
Ia menyatakan telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas melalui pengalihan atau contra flow pada Kilometer 69A-Kilometer 61A untuk mengurai kepadatan di pertemuan jalan Cileunyi dan Palimanan. Penguraian kepadatan, kata dia, juga dilakukan di Km 29A-Km 21A untuk mengurangi antrean di gerbang jalan tol Cikarang Utama.
Jasa Marga, ujar Dwimawan, memprediksi jumlah kendaraan pada puncak arus balik adalah 110.900 unit yang melintasi gerbang jalan tol Cikarang Utama. Puncak arus balik, kata dia, diprediksi akan terjadi pada H+5 atau Sabtu, 1 Juli 2017.
Sedangkan pada H+6 atau Minggu, 2 Juli, Dwimawan memprediksi arus balik akan menurun sedikit dari hari sebelumnya dengan jumlah 110.800 kendaraan. “Adapun pada H+4, lalu lintas diprediksi 105.900 kendaraan,” ucapnya.
Meski begitu, Jasa Marga, kata Dwimawan, terus mengimbau agar pemudik dapat mengatur jadwal perjalanan balik menuju Jakarta. Sebab, mulai 30 Juni 2017 pukul 00.00, angkutan barang sudah dapat kembali beroperasi. “Meskipun demikian, Kementerian Perhubungan telah mengimbau penundaan operasional angkutan barang jika memang memungkinkan,” ujarnya.
Ia menilai penggunaan uang elektronik untuk pembayaran tol juga dapat mempercepat waktu transaksi di gerbang jalan tol. Dwimawan mengimbau pengguna jalan menggunakan uang elektronik untuk transaksi tol. “Dapatkan diskon 20 persen selama periode arus balik, yaitu H+4 hingga H+6 atau 30 Juni-2 Juli,” ucapnya.
ARKHELAUS W.