TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mentargetkan koridor 13 Transjakarta akan beroperasi pada 17 Agustus 2017. Target itu ditentukan dalam rapat koordinasi kesiapan uji coba busway Koridor 13. Rapat menyepakati enam hal. “Salah satunya penundaan peresmian yang semula 22 Juni menjadi 17 Agustus." Pelaksana tugas Kepala BPTJ, Bambang Prihartono menyampaikan keterangan tertulisnya, Ahad, 9 Juli 2017.
Rapat juga menyepakati uji coba bus Transjakarta pada malam hari tanpa pengunjung dan harus dilaporkan ke BPTJ. "Termasuk penyiapan seluruh fasilitas pendukung uji coba sistem satu arah (SSA) di Jalan Hos Cokroaminoto dan kawasan perumahan Puri Beta." Fasilitas pendukung uji coba yang dimaksud adalah halte portable, halte permanen, dan pelebaran jalan.
Baca:
Uji Coba Transjakarta Koridor 13 Ditunda, Begini ...
Loket Halte Keliru, Transjakarta Batal Uji Coba Koridor 13 Besok
Kesepakatan lainnya, PT Transjakarta dan pemerintah DKI akan menyiapkan halte permanen di Puri Beta I. Kawasan itu sebenarnya masuk dalam wilayah Kota Tangerang.
Selain itu, kata Bambang, semua pihak bersepakat bahwa harus ada sertifikat laik fungsi (SLF) yang dikeluarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Sertifikat ini sangat penting karena menyangkut kelaikan dan keselamatan."
Baca juga:
Transjakarta Koridor 13, Banten Diminta Bantu Bikin ...
DKTJ Usulkan Koridor 13 Sampai ke CBD Tangerang
Koridor 13 batal diuji coba pada 12 Juni 2017. Beberapa fasilitas dipasang pada posisi keliru dan belum sempurna. Di antaranya adalah masalah penerangan. Menurut Bambang, perlu setidaknya 50 lampu penerangan di jalan layang Koridor 13 Transjakarta.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mentargetkan koridor 13 beroperasi pada 22 Juni. Namun, target itupun meleset.
Bidang Pengembangan Sistem Transportasi Kota Tangerang akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Banten dan Dinas PU Provinsi Banten untuk percepatan pelaksanaan manajemen rekayasa lalu lintas. “Dengan beroperasinya koridor dibutuhkan manajemen lalu lintas terutama di ruas Jalan Hos Cokroaminoto, Tangerang, yang semula dua arah menjadi satu arah,” kata Kepala Bidang Pengembangan Sistem Transportasi Kota Tangerang Agus Wibowo.
Simak:
Pakar Telematika ITB Dibacok, Penyerang Gunakan Dua Mobil?
Pembunuh Italia Chandra Punya Catatan Kriminal yang Panjang
Kepala Sub Direktorat Manajemen Lalu Lintas BPTJ Hananto menyetujui perlunya rekayasa itu. "Pemberlakuan sistem satu arah di Jalan Hos Cokroaminoto Tangerang itu diperlukan demi kelancaran pelayanan Transjakarta Koridor 13 Tendean-Ciledug," kata Hananto.
FRISKI RIANA