TEMPO.CO, Jakarta - Berjalan kaki di Jakarta masih jauh dari kata nyaman dan aman. Trotoar masih kerap dilalui sepeda motor dan digunakan untuk berjualan pedagang kaki lima. Trotoar juga masih terlihat digunakan untuk parkir liar.
Bahkan trotoar di dekat kantor Gubernur DKI dan DPRD DKI Jakarta tak lepas dari masalah tersebut. Seperti terlihat dalam video yang viral tentang komunitas pejalan kaki yang diserang dengan kata-kata kotor oleh pengendara sepeda motor saat mereka melakukan aksi di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Dalam video tersebut terlihat seorang pengguna sepeda motor yang murka dengan aksi komunitas pejalan kaki yang menghadang pesepeda motor masuk ke trotoar. Seorang lelaki yang mengenakan helm menyebut kemacetan membuat dirinya memilih melibas trotoar.
Baca: Pejalan Kaki Ditabrak Polisi Saat Menyeberang Jalan di Puncak
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memerintahkan dinas perhubungan dan kepolisian menangkap para pengendara sepeda motor yang melewati trotoar. "Itu kurang ajar. Dishub dan kepolisian, tangkap," kata Djarot di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Ahad, 16 Juli 2017.
Ia menegaskan trotoar ditujukan bagi pejalan kaki, bukan pengguna kendaraan bermotor. Ia pun mengatakan tindakan tegas akan diambil bagi para pelanggar. "Tangkap, hukum, karena itu menyerobot hak pejalan kaki," kata Djarot.
Tak hanya bagi pengguna sepeda motor yang menyerobot trotoar, pelanggar lain di trotoar pun diingatkan Djarot agar segera sadar. Pedagang kaki lima, salah satunya. Djarot menegaskan pedagang kaki lima harus ditertibkan jika masih tetap menggunakan trotoar sebagai lapak dagangannya.
Baca: Cerita Trotoar Terminal Rawamangun yang Bersih dan Rapi
"Makanya saya perintahkan wali kota mengevaluasi camat dan lurahnya. Kalau ada seperti itu, langsung tertibkan. Kalau satu saja dibiarkan, dia akan beranak pinak, dikirain boleh," kata mantan Wali Kota Blitar itu.
Di sisi lain, Djarot ikut mengapresiasi langkah komunitas pejalan kaki yang memperjuangkan hak-hak para pejalan kaki. Ia mengatakan banyak berjalan kaki akan sangat baik bagi warga Jakarta. Ia menilai saat ini aktivitas warga di Jakarta cenderung mengurangi waktu berjalan kaki.
EGI ADYATAMA | JULI