TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan akan membuat air mancur bergoyang di Taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Meski begitu, Djarot belum bersedia menyampaikan rencana pasti kapan proyek tersebut dimulai dan selesai dikerjakan.
"Sabar dulu. Kami harus menata musik apa yang pas, yang sesuai dengan irama goyangan air mancur dan pencahayaan," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Senin, 17 Juli 2017.
Saat ini, kata Djarot, Unit Pelaksana Tugas Monas tengah membicarakan rencana pembuatan air mancur bergoyang tersebut. Menurut Djarot, tim itu juga harus mencari dan mengatur tata musik yang tepat untuk mengiringi air mancur tersebut.
"Saya pesan musiknya harus musik daerah nanti di Monas. Sehingga kalau malam bisa dinikmati," ucapnya.
Baca: Warna Cahaya Lampu di Monas Berwarna Ungu, Artinya Apa?
Menurut dia, lagu Betawi akan menjadi salah satu lagu andalan dalam pertunjukan air mancur itu nantinya. Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan lagu daerah lain juga masuk dalam daftar putar.
"Apakah Betawi saja? Tidak. Bosen dong masa lagu Malam Minggu (karya Benyamin) nonton bioskop melulu. Lagu dari Papua boleh. Ini biar ahlinya saja," ucapnya.
Meski begitu, Djarot menuturkan akan menyelesaikan sebagian besar tugas yang harus ia selesaikan hingga Oktober mendatang. Tujuannya, kata Djarot, agar kepemerintahan setelah masa jabatannya selesai tidak akan terbebani.
Namun ada beberapa program yang tidak mungkin selesai hingga Oktober mendatang, misalnya mass rapid transit (MRT) Jakarta, light rail transit (LRT), dan Transjakarta Koridor 13. "Semuanya saya kejar. Kami selesaikan Oktober supaya enggak membebani kepemimpinan selanjutnya. Kami selesaikan dan akan kebut," tuturnya.
Air mancur bergoyang sebenarnya sudah ada sejak masa pemerintahan Gubernur DKI Sutiyoso. Saat itu, air mancur bergoyang diberikan nama Air Mancur Pesona Monas. Sutiyoso meresmikan air mancur menari ini pada 25 Juli 2005. Publik bisa menikmati air mancur menari pada Sabtu dan Minggu malam.
Atraksi air mancur menari itu juga diiringi lagu, seperti Jali-jali, Lenggak-lenggok Jakarta, dan Kopi Dangdut. Sayangnya, air mancur menari ini tak terdengar lagi kabarnya. Sempat akan direnovasi pada 2012, tapi tak terdengar lagi kabar perbaikan air mancur menari tersebut.
LARISSA HUDA | JH