TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mengeluarkan sertifikasi sebelum Simpang Susun Semanggi resmi difungsikan pada 29 Juli 2017.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan kementeriannya telah melakukan sejumlah persiapan untuk soft launching Simpang Susun Semanggi pada 29 Juli 2017.
Baca: Djarot Saiful: Simpang Susun Semanggi Melambangkan Persatuan
"Kami yang bertanggung jawab untuk layak fungsinya (Simpang Susun Semanggi), akan kami siapkan sebelum tanggal 29 Juli," kata Basuki saat ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Selasa, 18 Juli 2017. Setelah uji layak fungsi, kementerian akan mengeluarkan sertifikat hasil uji tersebut.
Setelah melalui rapat pimpinan daerah DKI Jakarta, Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat memutuskan memberi nama proyek Simpang Susun Semanggi tetap sebagai Simpang Susun Semanggi. "Tadi kami putuskan, sepakat namanya Simpang Susun Semanggi," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 17 Juli 2017.
Baca: Djarot: Dua Nama Disiapkan untuk Simpang Semanggi
Djarot mengatakan soft launching pada 29 Juli 2017 itu sebagai penanda bahwa Simpang Susun Semanggi sudah bisa digunakan pengguna jalan. Djarot sudah meminta Dinas Bina Marga dan kontraktor membuat rambu-rambu lalu lintas, termasuk marka jalan, dan merancang pencahayaan jalan.
Simpang Susun Semanggi akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus 2017. Namun simpang ini hanya dapat digunakan untuk mobil. "Sementara hanya untuk mobil. Bahaya untuk sepeda motor, kan tinggi," ujar Djarot.
Baca: Djarot Saiful Akan Keluarkan Pergub Nama Simpang Susun Semanggi
Selain membahas Simpang Susun Semanggi, Basuki membahas beberapa pekerjaan umum lain dengan Djarot. "Kami mengkoordinasikan hal-hal yang perlu dikoordinasikan DKI dan PU," ujarnya.
Pembahasan ini, menurut Basuki, perlu dilakukan karena beberapa pekerjaan umum di DKI Jakarta belum dapat selesai pada masa jabatan Djarot sehingga harus dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum. "Karena ini enggak bisa selesai tahun ini, tahun depan, atau dua tahun ke depan. Jadi beliau (Djarot) harus tahu persis apa yang perlu disiapkan DKI," tuturnya.
LIDWINA TANUHARDJO | IQBAL