TEMPO.CO, Jakarta - Heru Budi Hartono, mantan calon wakil gubernur yang hendak dipasangkan dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada pemilihan Gubernur Jakarta 2017, sebentar lagi menempati posisi Kepala Sekretariat Kepresidenan.
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Heru Budi Hartono diajukan oleh Teman Ahok, koalisi pendukung Ahok melalui gerakan pengumpulan 1 juta kartu Tanda Penduduk (KTP). Nama Herui, kala itu, diajukan oleh Ahok.
Baca: Jika Ahok Tak Terpilih Lagi, Ini Jalan yang Dipilih Heru
Heru yang kini masih menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta tinggal menunggu surat Keputusan Presiden untuk memangku jabatan Kepala Sekretariat Kepresidenan.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, apa yang perlu dilakukan sekarang hanyalah menunggu Keppres. "Kita tunggu Keppres dulu. Pasti itu kan kalau sudah ada Keppres," ujar Pratikno di Istana Kepresidenan, Selasa, 18 Juli 2017.
Baca:Cerita Ahok Soal Heru Budi yang Tertekan Jadi Cawagub
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui kapan Keppres untuk Heru akan diterbitkan pemerintah. Pratikno tidak berkomentar lebih lanjut selain meminta Keppres itu ditunggu sebelum menyatakan Heru sebagai Kasetpres yang baru.
Salah seorang sumber Tempo di pemerintahan juga membenarkan bahwa Heru telah terpilih sebagai Kasetpres baru. Adapun Heru, menurutnya, mengalahkan dua kandidat lain.
Baca:Siapa Heru Budi, Calon Wakil Ahok? Ini Profilnya
Nama Heru Budi Hartono sempat mencuat pada awal 2016. Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Gubernur DKI saat itu, berencana maju dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017 melalui jalur perseorangan. Karena belum mendapat kepastian dari PDI Perjuangan, partai yang menaungi Djarot, Ahok memutuskan maju bersama Heru.
Namun, rencana itu urung dilakukan meski pengumpulan KTP sudah mencapai satu juta bersama relawan Teman Ahok. Ahok pun akhirnya maju melalui jalur partai dengan dukungan PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai NasDem. Adapun Heru tetap menjadi pejabat DKI dan sempat berkata akan pensiun dini jika Ahok tak jadi gubernur.
ISTMAN MP