Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahuan Selingkuh, Suhartanto Bunuh Yeni di Tepi Kali Ciliwung

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Polisi merilis kasus pembunuhan Yeni Maharani, yang dilakukam suaminya Suhartanto, karena ketahuan selingkuh, 21 Juli 2017. Tempo/Imam Hamdi
Polisi merilis kasus pembunuhan Yeni Maharani, yang dilakukam suaminya Suhartanto, karena ketahuan selingkuh, 21 Juli 2017. Tempo/Imam Hamdi
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Perempuan bercelana jeans dan berkaos putih, Yeni Maharani, yang ditemukan tewas di pinggir Kali Ciliwung, Depok, ternyata dibunuh oleh suaminya, Suhartanto. Pria berusia 29 tahun itu, membunuh istrinya, Yeni (27), karena ketahuan berselingkuh dengan perempuan lain.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan Suhartanto membunuh istrinya dengan cara mencekiknya dan meninggalkan jasadnya di pinggir Kali Ciliwung, dekat Grand Depok City, Kamis, 20 Juli 2017. "Motif pembunuhan karena suami ketahuan oleh istrinya berselingkuh," ujar Faizal, Jumat, 21 Juli 2017.

Baca: Perempuan Bercelana Jeans Tewas di dekat Kali Ciliwung Depok

Polisi, kata Faizal, melacak pembunuhan yang dilakukan tersangka Suhartanto melalui telepon genggam Yeni yang tergeletak di samping jasadnya. Dari isi percakapan di aplikasi Whatsapp Yeni, polisi mengetahui bahwa korban kerap berselisih dengan suaminya.

Bahkan, Rabu lalu, korban dan tersangka cekcok mulut di rumahnya, RT 03 RW 03, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah terjadi keributan antarakeduanya, korban meninggalkan rumah.

Pada Kamis kemarin, Suhartanto menghubungi istrinya melalui Whatsapp pukul 15.30. Saat itu, pelaku menanyakan keberadaan istrinya. "Yeni menjawab bahwa dirinya sedang berada di dekat jembatan GDC," kata Faizal.

Setelah mendapat informasi dari istrinya, tersangka langsung mencari keradaan korban sampai di semak di sekitar pohon bambu pinggir Kali Ciliwung. Setelah bertemu dengan istrinya, pelaku mengajak istrinya pulang, tetapi ditolak. "Di sana terjadi cekcok lagi, sampai pelaku mencekik istrinya hingga tewas. Pelaku lantas melarikan diri," ujar Faizal.

Menurut Faizal, sebelum dibunuh, korban Yeni sempat menghubungi keponakanya, Januariyanto. Yeni mengatakan bahwa dirinya tidak kuat lagi membina rumah tangga dengan Suhartanto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yeni juga memberi tahu saksi bahwa dirinya berada di kawasan GDC. "Sekitar pukul 16.03 sanksi sempat menelpon kembali korban tapi tidak dijawab sampai delapan kali," ucap Faizal.

Untuk menghilangkan jejak, kata Faizal, pelaku sempat berpura-pura menghubungi saksi Januariyanto, untuk menanyakan keberadaan korban. Bahkan, saksi diajak pelaku untuk mencari korban di sekitar jembatan.

Setelah menemukan istrinya yang telah tewas, pelaku bersandiwara kepada saksi seakan-akan pelaku terpukul melihat istrinya meninggal. "Lihat itu lek (bibi) mu, aku sudah tidak kuat," kata Faizal menirukan percakapan tersangka. "Saksi melihat bibinya tewas," ujar Faizal.

Pada tubuh korban ditemukan sejumlah luka di bagian kepala, perut sebelah kanan, dan leher. "Leher ada bekas cekikan," ucap Faizal. Suhartanto mengaku kesal karena istrinya tidak mau diajak untuk kembali ke rumahnya.

Baca juga: Mayat Perempuan di Pinggir Ciliwung Dipastikan Korban Pembunuhan

Karena gelap mata, akhirnya tersangka mencekik istrinya hingga tewas. "Saya sudah ajak balik, tapi tidak mau," kata Suhartanto. Tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana 12 tahun penjara. "Pembunuhannya tidak terencana," ucap Faizal.

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

1 hari lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.


Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

3 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

9 hari lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

9 hari lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

12 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

13 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.


Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

16 hari lalu

Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai kasus satu keluarga lompat dari apartemen bisa disebut pembunuhan pada anak, bukan bunuh diri