TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ingin mengubah fungsi bangunan Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat, menjadi museum. Keinginan itu muncul setelah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia meminjam lahan milik pemerintah DKI di Ciangir, Kabupaten Tangerang, untuk dijadikan lembaga pemasyarakatan baru.
Djarot mengatakan Lapas Salemba hanya memiliki kapasitas 2.000 narapidana. Namun saat ini penghuninya mencapai 5.000 narapidana. Karena itu, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan membutuhkan lapas baru yang memiliki daya tampung lebih besar.
Baca: Mendesak, Perbaikan Manajemen di Rutan Salemba
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan kemudian mengajukan surat ke pemerintah DKI untuk meminjam tanah di Ciangir. Lahan seluas 100 hektare itu tadinya akan digunakan sebagai tepat pembuangan akhir sampah dari Jakarta. Namun, karena berbagai alasan, rencana itu tidak berjalan.
Menurut Djarot, nanti Lapas Salemba akan dikosongkan. Semua penghuninya akan dipindahkan secara bertahap ke Ciangir. "(Gedung Lapas) Salemba dibangun pada masa Belanda. Karena itu, sebagian dari Salemba yang masuk cagar budaya bisa kami jadikan museum," kata Djarot di Balai Kota DKI, Jumat, 21 Juli 2017.
Djarot menambahkan, tidak tertutup kemungkinan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang juga dipindah. Kondisinya tidak jauh berbeda dengan Lembaga Pemasyarakatan Salemba. "Cipinang itu over capacity. Normal kapasitasnya 3.000 orang, di sana sekarang ada 9.000 lebih," kata Djarot. “Tapi sementara ini kami fokus ke Salemba.”
FRISKI RIANA | STANLEY WIDIANTO | SSN