TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman DKI akan memindahkan 3.800 makam di kawasan Kapuk Teko, Jakarta Barat ke TPU Tegal Alur karena makam itu terendam air dan lumpur sejak 1993.
"Kalau sudah kering lumpurnya, rencananya makam dipindahkan ke Tegal Alur," kata Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman DKI Djafar Muchlisin di Balai Kota DKI, Senin, 24 Juli 2017.
Djafar mengatakan, areal pemakaman di Kapuk Teko seluas 1,3 hektare tersebut kelak akan dijadikan ruang terbuka hijau. Kawasan itu, kata dia, sudah terendam air sejak 1993.
Baca: Plt Gubernur DKI Janjikan 2 Kapal Jenazah untuk Kepulauan Seribu
Pada saat ini, petugas Dinas Tata Air sedang melakukan penyedotan air yang diperkirakan selesai dalam waktu 3-4 minggu. Pembersihan sampah dan eceng gondok yang sudah berjalan dua pekan pun diperkirakan baru selesai dalam waktu 3 pekan mendatang.
Menurut Djafar, pemindahan 3.800 makam itu akan membutuhkan biaya sekitar Rp 2 miliar. Keluarga dari pemilik makam, dia menuturkan, akan dibebaskan dari biaya retribusi di TPU Tegal Alur. Warga setempat sebelumnya sempat menentang rencana pemindahan makam karena merasa terbebani biaya retribusi.
"Bebas, biayanya kami tanggulangi," kata Djafar.
Selain membangun RTH, Djafar mengatakan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta agar kawasan tersebut ditata dan dibuatkan embung atau waduk kecil. Untuk membangun embung itu, lahan milik 97 kepala keluarga di Kapuk Teko akan dibebaskan.
Baca: Ahok Sebut Praktek Makam Fiktif Mirip Bisnis Properti
Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi mengatakan rencana penataan kawasan Kapuk Teko memang sudah tertunda sejak beberapa tahun lalu. Penataan itu tak kunjung selesai lantaran tak cukup anggaran. "Tahun berikutnya enggak disetujui, dicoret penambahan anggaran," kata Anas.
FRISKI RIANA