TEMPO.CO, Bekasi - Pembangunan proyek dua rel ganda atau double-double track (DDT) Manggarai-Bekasi-Cikarang mengalami kemajuan. Jika tidak ada aral melintang, Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia akan melakukan uji coba pengoperasian kereta rel listrik (KRL) Commuter Line ruas Manggarai-Bekasi-Cikarang pada Jumat, 28 Juli 2017.
Pengamatan Tempo, pembangunan satu jembatan tambahan di atas Kali Bekasi telah rampung meski belum terpasang rel. Begitu juga dengan dua rel Bekasi-Cikarang yamg belum dibangun. Meski begitu, Stasiun Bekasi Timur di Kota Bekasi sudah dibangun dan nyaris rampung.
Baca: Manggarai Akan Jadi Stasiun Utama Kereta ke Luar Jakarta
Pengawas Proyek Pembangunan Stasiun PT Wijaya Karya, Rahmat, mengatakan Stasiun Bekasi Timur sudah rampung sekitar 80 persen. Infrastruktur di stasiunnya pun sudah bisa dioperasikan. "Informasinya Jumat pekan ini ada uji coba dari Kementerian Perhubungan," kata Rahmat kepada Tempo, Selasa, 25 Juli 2017.
Menurut Rahmat, seluruh infrastruktur di Stasiun Bekasi Timur ditargetkan rampung sekitar dua bulan lagi, bersamaan dengan dioperasikannya secara resmi KRL Commuter Line Manggarai-Cikarang.
Saat ini, kata Rahmat, pekerja tengah menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kecil. "Tinggal finishing saja," ujarnya. Menurut dia, Stasiun Bekasi Timur dilengkapi dengan lift khusus penumpang difabel dan orang tua.
Alasannya, sebelum masuk ke dalam peron, penumpang harus naik tangga lebih dulu ke lantai atas, kemudian turun menuju peron. "Sebenarnya sudah bisa dipakai untuk naik-turun penumpang, tapi kan masih berisiko, karena masih ada pekerjaan," ucap Rahmat.
Mechanical Electrical Building di Stasiun Bekasi Timur, Agus Imam, mengatakan sistem di stasiun tersebut sudah bisa digunakan, meliputi persinyalan sampai elektrifikasi. "Jadi kereta listrik sudah bisa berhenti di sini. Makanya informasinya akan ada uji coba," ujar Imam.
Sejumlah pekerja tampak menyelesaikan pekerjaan di Stasiun Bekasi Timur, baik di area bangunan stasiun maupun parkir kendaraan roda empat dan roda dua di atas lahan seluas 2 hektare.
Warga sekitar berharap KRL Commuter Line Manggarai-Cikarang segera beroperasi. Sebab, moda transportasi massal tersebut nyaman dan cepat. "Kalau kami yang tinggal di Tambun hendak ke Jakarta harus ke Stasiun Bekasi dulu. Lumayan jauh," kata Nurul Atriya, warga Bulak Kapal Permai, Tambun Selatan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan dioperasikannya Stasiun Bekasi Timur bakal mengurangi beban Stasiun Bekasi. Dengan begitu, kata Yayan, lalu lintas kendaraan pribadi di pusat kota juga bakal berkurang.
Baca juga: Asyik, KRL Bisa Sampai ke Cikarang pada 2018
"Lalu lintas kendaraan di Jalan Juanda dan Cut Meutia akan berkurang," ujar Yayan. Sebab, penumpang kereta dari wilayah Bekasi Timur, Tambun Selatan, dan Tambun Utara, yang berbatasan dengan Kota Bekasi, akan memilih Stasiun Bekasi Timur. "Kereta menjadi moda transportasi favorit masyarakat komuter seperti Bekasi," katanya.
ADI WARSONO