TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengemudi ojek online, Iwan, dikeroyok sejumlah sopir angkutan perkotaan (angkot) di Jalan Muchtar Tabrani, Kelurahan Kaliabang, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat siang, 28 Juli 2017. Diduga motif pengeroyokan karena pengeroyok anti-transportasi online.
Saksi mata di lokasi, Sofyan Limpong, 24 tahun, mengatakan peristiwa itu bermula ketika Iwan menyalip angkutan kota yang berada di depannya. Iwan, yang mengendarai sepeda motor sendirian, berhenti karena ada angkot lain di depannya. "Ketika berhenti, ia ditabrak oleh angkot yang disalip," Sofyan, Jumat, 28 Juli 2017.
Baca:
Ojek Online, Wali Kota Tangerang Minta Aturan ...
Ojek Online, Kemenkominfo Ancam Sanksi ...
Iwan tersungkur ke jalanan. Penabraknya bukannya menolong, malah memukul korban dengan tangan kosong. Tidak berterima dipukul, Iwan membalas pukulan sopir angkot. Duel terjadi di jalanan yang ramai itu.
Melihat ada keributan dengan pengemudi ojek online, sejumlah sopir angkot yang melintas ikut-ikutan mengeroyok. Iwan tak berdaya menghadapi pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang itu. Beruntung ia masih mengenakan helm sehingga kepalanya terlindung.
Warga yang melihat kejadian melerai pengeroyokan itu. "Pelaku kabur dengan angkotnya," ujar Sofyan.
Baca juga:
Pembawa Kabur Bus Transjakarta Meracau dan Bicara Ngawur
Pemprov DKI Akan Sambung Pulau C dengan Kawasan Dadap Tangerang
Tak lama setelah kejadian, puluhan pengemudi ojek online dari berbagai penyedia aplikasi tiba di lokasi. "Pasukan Hijau" itu mengantarkan Iwan ke Kepolisian Sektor Bekasi Utara melaporkan pengeroyokan yang melukai sejumlah bagian tubuh temannya.
Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Utara Komisaris Suroto mengatakan sudah mengantongi nama-nama pengeroyok Iwan. "Kami upayakan mediasi dulu. Kalau tidak ada kesepakatan, kami memproses laporan korban," katanya.
ADI WARSONO