TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, siap menempatkan petugas di perlintasan sebidang menyusul akan dioperasikannya kereta rel listrik (KRL) Commuter Line sampai ke Cikarang, Kabupaten Bekasi mulai September mendatang. "Untuk membantu pengawasan terhadap pengguna jalan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana, Jumat, 28 Juli 2017.
Menurut dia, jika KRL commuter sudah beroperasi, dipastikan intensitas perjalanan kereta semakin padat. Sementara di wilayahnya masih ada perlintasan sebidang tanpa palang pintu. "Kami akan menempatkan petugas di sana," kata dia.
Setidaknya ada dua perlintasan sebidang tanpa palang yang padat kendaraan. Yakni, perlintasan di Jalan Pahlawan, Bulak Kapal, Bekasi Timur, dan perlintasan sebidang di kawasan Ruko Ampera. Adapun, dua perlintasan sebidang dijaga petugas dari kereta api. "Yang dijaga di Jalan M. Yamin, dan Jalan Perjuangan," kata dia.
Baca juga: PT KCJ Akan Tambah 400 Mesin Tiket Otomatis
Yayan mengatakan, sudah seharusnya perlintasan sebidang tersebut diganti dengan underpass maupun fly over. Kini pemerintah baru merencanakan pembangunan underpass dan fly over Bulak Kapal. "Kami tidak tahu realisasinya kapan, tapi sedang diupayakan," kata dia.
Fly over atau underpass di Bulak Kapal selalu gagal dibangun karena terbentur dengan pembebasan lahan. Pemerintah daerah tak mempunyai anggaran cukup untuk menyediakan lahan hampir 2 hektare yang dibutuhkan. Padahal, pemerintah pusat siap membangun sejak 2012 lalu.
Baca juga: Penumpang Wanita Ganas? Persaingan atau Layanan Buruk?
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bekasi, Muhammad Kurniawan mengatakan, lembaganya mendorong Dinas Perumahan, Penataan Kawasan, dan Pertanahan, Kota Bekasi segera merealisasikan penyediaan lahan untuk pembangunan fly over atau underpass di Bulak Kapal, Bekasi Timur menjelang beroperasinya KRL Jakarta Kota-Cikarang. "Pemerintah daerah kurang serius," katanya.
ADI WARSONO