TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menerima sertifikat layak fungsi jembatan Simpang Susun Semanggi dan koridor 13 bus Transjakarta di momen open traffic Simpang Susun Semanggi dari Menteri PUPR Basuki Hadimiljono, Jumat, 28 Juli 2017. Dalam sambutannya, Djarot mengatakan bahwa simpang susun Semanggi tidak akan terwujud tanpa keberanian mantan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Pembangunan Simpang Susun Semanggi adalah berkat keberanian untuk mengambil keputusan dari Pak Basuki, bukan Basuki yang ini (menunjuk Basuki Hadimuljono), tapi Pak Ahok untuk mengambil keputusan," ujar Djarot sambil bercanda di Simpang Susun Semanggi, Jumat.
Baca juga: Simpang Susun Semanggi Dibuka Hari Ini, Motor Dilarang Lewat
Djarot juga memuji keberanian Ahok yang menantang seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan Simpang Susun Semanggi untuk menyelesaikan proyek tersebut hanya dalam waktu 1,5 tahun. "Dan tantangan itu dijawab anak muda dengan cepat," ujarnya.
Tak hanya untuk Ahok, pujian Djarot ditujukan pada Sekretaris Daerah Pemprov DKI Saefullah yang dianggapnya ikut berani menandatangani dan mengurus perizinan birokrasi pembangunan Simpang Susun Semanggi. Begitupula pada kontraktor PT Wijaya Karya yang dianggap berhasil menjawab semua tantangan dua bulan lebih cepat dari jangka waktu yang dijanjikan.
"Mudah-mudahan persembahan anak bangsa ini membawa kebaikan, kedamaian dan prestasi tersendiri yang tercatat di dalam sejarah Indonesia," ujarnya.
Proyek Simpang Susun Semanggi mulai dibangun pada 8 April 2016 dengan dana sebesar Rp 360 miliar menggunakan kompensasi atas penambahan koefisien lantai bangunan dari PT Mitra Panca Persada. Sementara perusahaan kontraktor yang membangun jembatan sepanjang 1,6 kilometer ialah PT Wijaya Karya (Wika).
Jembatan ini terdiri dari dua ramp, yakni dari arah Cawang menuju Bendungan Hilir hingga Bundaran HI dan arah Tomang menuju Blok M. Sementara kupingan Semanggi eksisting hanya bisa digunakan untuk kendaraan berputar dari arah Slipi kembali ke arah Slipi dan dari arah Cawang kembali ke Cawang serta gerakan belok kanan dari Blok M menuju Cawang dan dari Bendungan Hilir menuju Slipi-Tomang.
Tak seperti jembatan pada umumnya, Simpang Susun Semanggi dihiasi motif daun semanggi dan ornamen khas betawi gigi balang di dinding-dindingnya. Ornamen-ornamen itu pun dipertegas dengan pencahayaan yang didesain khusus menghiasi jembatan melengkung terpanjang di Indonesia ini.
INGE KLARA SAFITRI