TEMPO.CO, Jakarta - Tunggakan biaya sewa rumah susun yang mencapai Ep 31,7 miliar ternyata tak semuanya disebabkan karena penghuni yang tak mampu membayar, tapi ada juga yang karena akses tempat membayar sewa yang jauh dari lokasi rusun.
Karena ada keluhan itulah, Bank DKI berencana menambah jumlah kantor cabang di empat unit pengelola rumah susun sederhana (UPRS). Sebagian penghuni rusun mengeluh kesulitan untuk membayar uang sewa. Akibatnya, mereka jadi malas untuk membayar sewa rusun.
Baca juga: Penghuni Rusun Menunggak, DP Nol Rupiah Bisa Jadi Solusi?
Penunggak beralasan setiap ingin menyetorkan uang ke rekening di Bank DKI, mereka harus pergi ke kantor Kecamatan yang letaknya cukup jauh dari lokasi rusunawa. Direktur Bisnis Bank DKI Antonius Widodo Mulyono membenarkan hal itu. Menurut dia, sampai saat ini, Bank DKI baru membuka tujuh kantor cabang di UPRS.
"Jadi bahwa benar di 23 UPRS itu belum semua ada Bank DKI. Ke depan kami akan terus tambah. Jadi, tahun ini sesuai rencana bisnis bank (RBB), kami akan menambah sekitar 2-4 kantor di UPRS itu," ujar Antonius.
Baca juga: Tunggakan Rusunawa Rp 31,7 Miliar, Djarot: Penunggak Harus Pergi
Antonius mengatakan pihaknya berencana untuk menyediakan kantor cabang di setiap rusunawa. Namun, ia belum bisa menyebutkan kapan target tersebut bisa terpenuhi. Pasalnya, kata dia, setiap rencana pengembangan Bank DKI harus masuk dalam RBB.
Sementara itu, untuk jangka pendek Bank DKI Jakarta akan menyediakan mobile branch, yaitu pelayanan Bank DKI keliling bagi penghuni rusunawa yang ingin membayar iuran. "Kami punya mobile branch itu secara terjadwal sudah berkeliling. Sudah sejak tahun lalu. Kira-kira apa lebih dari lima unit," ujar Antonius.
Baca juga: Djarot Beri Keringanan untuk Penghuni Rusunawa Hasil Relokasi
Menurut Antonius, pelayanan Bank DKI keliling tersebut akan terus bergulir hingga setiap rusunawa di Jakarta tersedia kantor cabangnya. Dengan begitu, Antonius berharap penghuni bisa membayarkan setoran biaya sewa rusunawa. Selain itu, dengan pelayanan secara online juga dapat memudahkan penghuni rusunawa untuk membayar tunggakan mereka di cabang manapun
"Misalnya Rusun Pesakih. Kalau dia enggak sempat di situ, pas keluar ketemu Bank DKI Cengkareng bisa dibayar di sana atau mana saja," ujar Antonius.
LARISSA HUDA