TEMPO.CO, Tangerang - Memasuki hari kedua uji coba Skytrain, kereta tanpa awak Bandar Udara Soekarno-Hatta masih akan menempuh jarak 500 meter dari 1,8 kilometer lintasan Terminal 3 ke Terminal 2. Hal ini disebabkan oleh infrastruktur Skytrain yang baru rampung sekitar 95 persen.
"Karena itu, uji coba sejak kemarin belum seluruh lintasan dari Terminal 2 ke Terminal 3," kata juru bicara PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano, kepada Tempo, Selasa, 15 Agustus 2017. Dengan infrastruktur itu, uji coba Skytrain hari ini masih menggunakan lintasan 500 meter. Dua gerbong Skytrain dijalankan bolak-balik dengan pengemudi tanpa penumpang.
Baca:
Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Beroperasi Penuh Akhir...
Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Mulai Diuji Coba
Trainset dan lintasan Skytrain dinyatakan lancar saat evaluasi uji coba pada hari pertama kemarin, Senin, 14 Agustus 2017.
Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murdjatmojo mengatakan, sejak kemarin, yang diuji coba parsial adalah track infrastruktur dan rolling stock. "Pada jarak tertentu sudah kami lakukan dan ini akan terus berlangsung selama satu bulan,” kata Djoko. Uji coba dilakukan sembari menggarap jalur infrastruktur.
Djoko menyebut yang diuji coba adalah jalur infrastruktur, lalu rolling stock, juga prosedurnya. "Kalau ada keadaan darurat, harus bagaimana penanganannya. Ini lagi kami simulasikan dengan berbagai pihak."
Baca juga:
BPK Penabur Menonaktifkan Guru TS
Djarot: Beli Rokok dan Pulsa Bisa, Masa Bayar Rusun Enggak
Direktorat Jenderal Perkeretaapian masih mengurus proses sertifikasi sebelum Skytrain dioperasikan pada September.
Djoko mengatakan operasional Skytrain Bandara Soekarno-Hatta selama ini tertunda. "Waktu bergerak sangat cepat, teman-teman sudah bekerja lembur (tapi) belum terselesaikan."
Skytrain Bandara Soekarno-Hatta akan beroperasi dengan tiga trainset, yang terdiri atas enam gerbong serta melayani penumpang dari Integrated Building, Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan arah sebaliknya. Masing-masing gerbong berkapasitas 176 penumpang.
JONIANSYAH HARDJONO