Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diguyur Sumbangan, Siti Zubaedah Berniat Buka Toko Kelontong

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Siti Zubaidah, istri almarhum Muhammad Aljahra alias Zoya yang tewas dibakar massa di Bekasi. TEMPO/Adi Warsono
Siti Zubaidah, istri almarhum Muhammad Aljahra alias Zoya yang tewas dibakar massa di Bekasi. TEMPO/Adi Warsono
Iklan

TEMPO.CO, Bekasi - Tatapan mata Siti Zubaedah sayu. Istri almarhum Muhammad Aljahra alias Zoya, itu beberapa kali mengelus perutnya yang tengah mengandung, di rumah konttrakannya di Jalan Kampung Jati Bumi Asih, Cikarang Utara, Selasa sore, 15 Agustus 2017.

"Sudah enam bulan," kata Zubaedah membuka pembicaraan. Zoya, 30 tahun, terduga maling amplifier milik Musala Al-Hidayah yang dibakar massa di Pasar Muara, Desa Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Selasa, 1 Agustus 2017. Peristiwa tragis itu berjarak satu kilometer dari Musala Al-Hidayah yang terletak di Kampung Cabang Empat, Hurip Jaya, Babelan.

Baca: Zoya Dibakar Massa, Polisi: Belum Ada Yang Kehilangan 2 Amplifier

Di rumahnya yang penuh dengan amplifier dan pengeras suara bekas itu, Zubaedah mengaku masih dalam suasana berkabung. "Saya masih bingung, masih trauma. Apalagi setelah lihat video ketika suami saya dibakar," ujar Zubaedah.

Mulanya, perempuan 25 tahun itu mengaku tidak mau melihat video yang sudah viral itu. Namun, karena penasaran, ia memutuskan mengabaikan rasa ngeri dalam dirinya. "Masya Allah nggak kuat ngeliatnya, tega bener orang-orang itu. Padahal suami saya sudah sujud minta ampun," ungkap Zubaedah.

Setelah dua pekan Zoya meninggal, Zubaedah mengaku tak takut lagi menjalani hidup. Ia mengatakan bertekad untuk menghidupi seorang anak lelakinya yang masih balita, Alif (4) dan calon anak keduanya, meski seorang diri.

Walau telah kehilangan suami, Zubaedah tak lantas murung berlarut-latur. Dia mengaku cukup terhibur dengan kedatangan berbagai khalayak ke kediamannya. "Kami sampai mendirikan tenda, karena tamu penuh terus setiap hari," kata Zubaedah.

Berbagai pihak menjenguknya beberapa hari ini, mulai dari pejabat, politikus, selebritis, lembaga sosial, organisasi kemasyarakatan, mendoakan dan memberi sumbangan. "Penuh banget selama sepuluh hari ini. Makanya, kita pasang tenda seperti orang hajat," ujar Zubaedah.

Zubaeah mengakui, tidak sedikit orang-orang yang bertakziah itu memberikan sumbangan. "Bantuan mah lebih dari cukup. Alhamdulillah, pihak keluarga sudah seneng bener," kata Zubaedah.

Bantuan itu, kata dia, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup setelah ditinggal suami. Dengan bersemangat, ia menceritakan rencananya untuk membuka toko kelontong dalam beberapa bulan ke depan. "Saya mau membuka toko kelontong atau sembako, sekarang sedang cari ruko untuk disewa," kata Zubaedah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Zubaedah juga tak khawatir untuk mengumpulkan modal, karena ada beberapa orang yang siap menyumbangkan permodalan. "Termasuk menyumbang sembako untuk dijual," kata Zubaedah.

Ia memilih mendirikan toko kelontong lantaran sudah biasa berjualan sejak kecil. "Saya pernah jualan sayur di pasar, pernah juga jualan nasi uduk. Emang udah biasa dagang dari dulu," ucap Zubaedah.

Zubaedah mengaku akan pindah dari rumah yang dikontrak sejak 2012. Ia tak menyebut akan membeli rumah baru. "Alhamdulillah, beberapa bulan lagi, kami akan pindah supaya nggak ngontrak lagi," kata Zubaedah.

Sumber dananya, kata Zubaedah, berasal dari bantuan berbagai pihak yang dalam beberapa hari ini berdatangan. Meski disebut-sebut bantuan mencapai ratusan juta, Zubaedah enggan menyebut jumlah total bantuan yang dia terima.

"Yah, Alhamdulillah cukup buat sehari-hari. Lagian pengeluaran setiap hari juga banyak, cukup untuk bayarin orang doa-doa," ungkap Zubaedah. Sesuai tradisi kekuarganya, Zubaedah akan memperingati kematian suaminya dengan tahlilan pada hari ke-40, ke-100, dan setahun.

Baca juga: Zoya Dibakar Massa, Istri: Dia Hanya Bawa Obeng, Tang, dan Solder

Zubaedah juga mengaku tidak akan kebingungan menghadapi hari kelahiran anaknya yang akan diperkirakan akan berlangsung tiga bulan lagi. "Biaya persalinan juga sudah siap," kata Zubaedah sambil mengelus perutnya.

HISYAM LUTHFIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

20 hari lalu

Ilustrasi pengeroyokan. survivalmastery.com
Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.


Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

24 hari lalu

Warga Desa Pakel, Banyuwangi, saat berunjuk rasa di depan Pengadilan Tinggi Surabaya di Jalan Sumatera, Surabaya, Rabu, 13 Desember 2023. Dok TeKAD GARUDA
Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

Polresta Banyuwangi menargetkan kedua belah pihak berdamai dan situasi kamtibmas khususnya di Desa Pakel kondusif.


Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

24 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/Siti Nurhaliza
Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

Insiden bermula saat seorang pedagang di Pasar Cikini, Menteng, diperas tiga pria. Pedagang ini mengadukan pemalakan itu kepada putranya, anggota TNI.


Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

24 hari lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.


Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

34 hari lalu

Ilustrasi pengeroyokan. survivalmastery.com
Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

Tiga pelaku pengeroyokan polisi di Makassar adalah pelajar, dan satu buruh harian lepas.


Imam Masjid di Takalar Jadi Sasaran Pengeroyokan

35 hari lalu

Ilustrasi Pengeroyokan.
Imam Masjid di Takalar Jadi Sasaran Pengeroyokan

Polres Takalar tengah menyelidiki kasus dan motif pengeroyokan imam masjid. Muncul dugaan bahwa korban merendahkan kehormatan istri seorang warga.


Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

37 hari lalu

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

Tawuran yang terjadi Jalan Dermaga Raya, Klender, 21 Februari 2024 itu menyebabkan satu orang meninggal karena pengeroyokan.


Anak Perempuan di Tangsel Dianiaya Sekelompok Orang Hingga Trauma, Dikira Ikut Perang Sarung

37 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
Anak Perempuan di Tangsel Dianiaya Sekelompok Orang Hingga Trauma, Dikira Ikut Perang Sarung

Anak perempuan dipukuli dan diinjak, diduga jadi korban salah sasaran pelaku tawuran perang sarung di Ciputat, Tangsel.


Dikira Ikut Perang Sarung, Anak Perempuan di Ciputat jadi Korban Pengeroyokan

38 hari lalu

Ilustrasi Pengeroyokan.
Dikira Ikut Perang Sarung, Anak Perempuan di Ciputat jadi Korban Pengeroyokan

Seorang anak perempuan berusia 12 tahun menjadi korban pengeroyokan sejumlah remaja di Ciputat


Petani Pakel Diduga Dipukul hingga Pingsan, Walhi Jawa Timur Tuding PT Bumi Sari Kerap Meneror Warga

42 hari lalu

Ilustrasi Pengeroyokan.
Petani Pakel Diduga Dipukul hingga Pingsan, Walhi Jawa Timur Tuding PT Bumi Sari Kerap Meneror Warga

Komplotan orang diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses mengeroyok satu petani di Desa Pakel, Banyuwangi