TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta yang rusak pasca bentrok dinihari tadi tampak masih dijaga aparat kepolisian. Gerbang masuk kantor terkunci dengan gembok, meski lampu di dalam masih menyala.
Halaman kantor dipenuhi batu dan puing yang berserakan. Puing tersebut kebanyakan berasal dari konblok trotoar yang dilempar oleh massa. Sebagian besar konblok itu tak lagi utuh, pecahannya tersebar hampir diseluruh halaman kantor.
Di pintu masuk sisi Jalan Mendut tampak sampah bekas air mineral dan sampah bekas kotak nasi di beberapa sudut. Terlihat meja dan bangku yang sengaja ditumpuk tepat di depan pintu untuk menghalangi pengunjuk rasa yang hendak masuk ke dalam kantor.
Baca: Hingga Tengah Malam, Pemrotes Seminar 1965 Masih Kepung LBH
Pada sisi Kantor LBH Jakarta di Jalan Diponegoro banyak pecahan kaca. Pintu masuk di sisi jalan Diponegoro tampak banyak lubang akibat lemparan batu. Tepatnya terdapat lima lubang dengan diameter paling besar mencapai 1 meter dan yang paling kecil berukuran kepalan tangan orang dewasa. Bahkan, satu retakan tampak memanjang hampir di seluruh badan pintu yang terbuat dari kaca. Dua lubang serta satu retakan juga terlihat di jendela sisi jalan Diponegoro.
Sebanyak 21 sepeda motor masih berada di halaman parkir kantor. Sepeda motor tersebut ditinggal pemiliknya yang dievakuasi oleh Polda Metro Jaya. Selain sepeda motor, 4 mobil juga masih terparkir di halaman kantor.
Kondisi kendaraan tersebut tampak baik-baik saja. Tidak tampak kaca atau badan kendaraan yang pecah atau penyok.
Baca: Warga yang Terkurung di Gedung LBH Dievakuasi ke Polda
Berbeda dengan kondisi kantor LBH Jakarta, batu dan sampah yang berserakan di jalan Diponegoro telah dibersihkan oleh petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) kelurahan Pegangsaan sejak pukul 05.30 WIB.
Sampai saat ini aparat dari Brimob Polda Metro Jaya masih berjaga disekitar gedung LBH Jakarta. Polisi yang masih berjaga tampak tidur di trotoar depan kantor.
Personil yang ada di lokasi berjumlah satu kompi atau sekitar 80 orang. "Kita masih tetap jaga aja," ucap salah satu petugas Brimob Propuja Agung, Senin, 18 September 2017.
Sebelumnya, massa yang mengaku berasal dari Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI), Bamus Betawi dan Ormas Bang Japar melakukan penolakan terhadap acara AsikAsikAksi yang diselenggarakan di gedung LBH karena menganggapnya sebagai acara PKI pada Minggu malam.
Baca: Usman Hamid: Polisi Tidak Menemukan Atribut PKI di Gedung LBH
Mereka telah melakukan aksi penolakan dengan mendatangi kantor LBH sejak pukul 21.30 WIB. Pengunjuk rasa ngotot untuk masuk ke gedung LBH untuk membubarkan acara tersebut.
Pada sekitar pukul 01.40, bentrokan terjadi antara massa yang menolak acara AsikAsikAksi dengan aparat kepolisian. Massa melempari polisi dan gedung LBH dengan batu sementara polisi mencoba membubarkan massa dengan menembakan gas air mata dan menembakkan water canon.
Massa berhasil dibubarkan setengah jam kemudian. Polisi kemudian melakukan evakuasi peserta yang terkepung di gedung LBH mulai pukul 02.30 WIB.
M. YUSUF MANURUNG