TEMPO.CO, Jakarta - Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar, mengatakan akan menindak pengemudi Grab Bike yang terlibat dalam kerusuhan di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin dini hari, 18 September 2017.
Azwar mengatakan, pihaknya tidak akan segan untuk menindak tegas pengemudinya yang ikut membahayakan masyarakat secara umum. "Grab tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan dan perilaku yang tidak pantas," ujar Azwar dalam pernyataan resminya yang diterima Tempo, Jumat, 22 September 2017.
Azwar berjanji akan memutus kemitraan pengemudinya yang terbukti ikut dalam kerusuhan tersebut. Menurut Azwar, sikap dan opini yang diungkapkan oleh sejumlah mitra pengemudi GrabBike dalam kerusuhan di kantor LBH adalah bersifat pribadi dan tidak berhubungan denggan opini Grab sebagai perusahaan.
Untuk itu, ujar Azwar, pihaknua mendesak kepolisian agar tidak memberikan toleransi terhadap pengemudinya yang melakukan kekerasan dan vandalisme.
Tempo mendapatkan foto yang berisi postingan ajakan tersebut dari salah satu pengemudi ojek online bernama Bayu, 42 tahun. Menurut Bayu, postingan tersebut muncul di grup komunitas pengemudi Grab di Facebook pada Sabtu malam, 17 September 2017. Nama akun Facebook yang mengirim postingan tersebut adalah Rezky Kaspersky pada Ahad, 18 September 2017 pukul 23.36.
Postingan tersebut adalah:
"Telah terjadi insiden kerusuhan dengan kemunculan PKI di daerah RSCM (RS Ciptomangunkusumo) di daerah Cikini, Salemba, Jakarta Pusat. Mohon korlap masing-masing dinaikin info ini ke grup masing-masing agar para driver se Jabodetabek bisa ikut bergabung atau minimal driver terdekat di daerah TKP bisa ikut gabung membantu. Terimakasih salam satu aspal".
Bayu mengatakan, dirinya tidak mengenal siapa pemilik akun tersebut. Bayu mengaku, teman-teman ojek online di daerahnya, Menteng, tidak ikut ajakan tersebut. Menurut Bayu, pengemudi yang datang ke lokasi berasal dari luar Menteng.
"Kebanyakan anak Matraman sana yang kemakan," kata Bayu. Menurut Bayu, dirinya tidak ikut karena menganggap pesan-pesan di media sosial sudah tidak bisa dipercaya begitu saja. Dia juga mengaku sudah mengenal beberapa orang di LBH karena sering menjemput penumpang disana. "Medsos sekarang gila," ujar Bayu.
Sebelumnya, ketua Hubungan Antar Lembaga Badan Musyawarah Betawi Muhammad Rifki menduga ada oknum dari ojek online yang ikut kerusuhan sehingga menyebabkan perusakan dan bentrokan di kantor LBH Jakarta. Dia bahkan sempat mengatakan bahwa para pengemudi ojek online tersebut yang paling ganas.
Azwar juga menghimbau masyarakat, bila menemukannya ada pelanggaran yang dilakukan pengemudinya agar melaporkan ke tim Customer Experience Grab melalui telepon +6221 8064 8777 atau email support.id@grab.com.
M. YUSUF MANURUNG