Polisi Tangkap Pengganda Uang Asal Afrika

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 16:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Unit Reserse Narkotik Polda Metro Jaya menangkap dua orang warga negara asal Afrika karena memiliki peralatan penggandaan uang dolar palsu. Penangkapan dilakukan di Apartemen Mercure, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (15/1). Menurut Kepala Unit Reserse Narkotik, Komisaris Polisi Mulyadi, dua orang tersebut masing-masing warga negara Kamerun bernama William Ayele (37 tahun) dan warga negara Nigeria bernama Mikael Titus Igweh (35 tahun). Dalam penggerebekan itu hanya ditemukan sebotol cairan kimia dan kertas berbayang uang dollar pecahan seratus. Beberapa minggu sebelum penangkapan tersebut, kata Mulyadi, Kamis (16/1) sore, kedua orang tersebut menawarkan kepada seseorang untuk menggandakan uangnya. "Namun, orangnya tidak tergiur dan melapor kepada kami," kata Mulyadi. Dari interogasi pihak kepolisian, dua orang itu mengaku berencana membuka bisnis garmen. Rencananya, uang hasil penggandaan dari kejahatan ini akan digunakan sebagai modal. Sebelumnya, pada Senin (13/1) lalu, Satserse Ekonomi menangkap Jeffry dan George , keduanya warga negara Kamerun di Apartemen Menteng Prada. Dua orang ini ditangkap dalam kasus yang sama tetapi bukan termasuk dalam satu jaringan dengan William dan Mikael. Pada awal Januari, Satserse Ekonomi juga menangkap seorang warga negara Kamerun bernama Klak Sabri Abomayakan (21 tahun) dalam kasus penggandaan uang. Klak ditangkap di Apartemen Cempaka Mas. Menurut Kepala Satserse Ekonomi, AKBP Chairul Anwar, selain kelima orang tersebut, sebanyak empat belas kasus dengan pelaku dari benua Afrika juga diproses sepanjang tahun 2002 hingga awal Januari 2003. Enam kasus yang melibatkan sembilan pelaku asal Kamerun sudah dilimpahkan ke pengadilan. Sedangkan tujuh orang dalam tujuh kasus lainnya masih masuk dalam daftar pencarian orang. Satu kasus lainnya sudah dicabut kembali oleh pelapor. Penipuan dengan metode menggandakan uang ini, kata dia, telah menyalahi undang-undang keimigrasian. Pasalnya, mereka minta izin datang ke Indonesia untuk berdagang namun ternyata melakukan penipuan. Selain itu mereka juga melakukan pelanggaran waktu tinggal. "Kasus penipuan uang oleh orang asing ini bahkan sudah menyebar ke daerah seperti Kutoarjo, Jawa Tengah. Pelakunya juga para kulit hitam itu," kata Chairul. Sementara itu, menurut Mulyadi, satuan serse narkotik pada tahun lalu sudah memproses sebanyak 40 orang dari benua Afrika. Pada tahun 2001, 31 orang dan pada tahun 2000 sebanyak 38 orang. (Istiqomatul Hayati-Tempo News Room)

Berita terkait

Biaya Kuliah UNS 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

6 menit lalu

Biaya Kuliah UNS 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan seleksi mandiri UNS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

6 menit lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak lima manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan Mahfud Md?

7 menit lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan Mahfud Md?

Ganjar menjadi oposisi guna menegakkan mekanisme check and balances terhadap kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran. Bagaimana dengan Mahfud Md?

Baca Selengkapnya

Airin Daftar ke Lima Partai untuk Maju di Pilkada Banten

11 menit lalu

Airin Daftar ke Lima Partai untuk Maju di Pilkada Banten

Proses pendaftaran maupun komunikasi dilakukan Airin, ke semua partai politik, bukan dalam rangka membentuk koalisi besar.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

11 menit lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

15 menit lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

23 menit lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

26 menit lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi

27 menit lalu

Ini Alasan Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi

Mantan calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menyatakan tidak akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ganjar menyampaikan sikap itu dalam acara halalbihalal sekaligus pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

28 menit lalu

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.

Baca Selengkapnya