TEMPO Interaktif, Jakarta: Gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran diprediksi masih akan melanda sejumlah perairan Indonesia pada Senin (7/1) ini. Menurut perkiraan Badan Meteorologi dan Geofisika, tingggi gelombang mulai dari dua hingga lima meter akan tetap terjadi.Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi dan Geofisika, gelombang setinggi 4-5 meter berbahaya untuk semua jenis kapal. Gelombang ini bepeluang terjadi di Laut Arafuru dan Laut Aru. Gelombang setinggi 3-4 meter yang juga berbahaya untuk semua kapal berpeluang di Laut Cina Selatan dan Laut Banda.Adapun gelombang 2-3 meter berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang, dan ferry. Gelombang ini berpeluang terjadi di perairan Selatan Jawa, selatan Bali hingga Nusa Tenggara Barat, Laut Sawu, Laut Timor, Perairan Selatan Rote, Perairan Timur Kepulauan Riau, Perairan Utara Bangka Belitung, Laut Natuna, Selat Karimata, Perairan Kepulauan Sangihe Talaud, dan Laut Halmahera Tinggi.Terkait gelombang tinggi ini, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Efendi Batubara menegaskan administrator pelabuhan di daerah harus memperketat penerbitan Surat Izin Berlayar, terutama untuk kapal berukuran 500 gross ton ke bawah. "Jangan bosan-bosan mengingatkan, orang laut sudah hapal cuaca tapi tidak tahu detil," katanya.Bagi nahkoda yang ngotot berlayar, pihaknya tidak dapat memaksa tetapi mewajibkan nahkoda bersangkutan meneken surat pertanggungjawaban. "Perusahaan jangan memaksa nahkodanya berlayar jika cuaca buruk," dia mengimbau. Harun Mahbub
Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar
10 Februari 2024
Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar
Menhub Budi Karya Sumadi memastikan arus penumpang pelayaran dari dan menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau berjalan lancar terutama pada masa libur Tahun Baru Imlek 2024.