Subiakto Akui Beli Tanah Rp 10 Miliar

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2003 11:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Subiakto Tjakrawerdaya mengaku pihaknya, yaitu Koperasi Pegawai Negeri Departemen Koperasi (KPDK), membeli tanah milik Bambang Triatmojo senilai Rp 10 miliar. Tapi, seusai bersaksi dalam kasus mark up dana Bulog Polda Metro Jaya, Kamis (17/1) siang, Subiakto tidak menjawab mengapa harga pasar hanya Rp 1,8 miliar. Saat ini mantan kepala Bulog, Bustanil Arifin, menjadi tersangka kasus yang dimulai dengan pembelian tanah Rp 10 miliar, untuk harga pasar sekitar Rp 1,8 miliar, untuk tanah seluas 4003 meter persegi. Subiakto, yang saat itu mengenakan setelan safari warna abu-abu, tidak mau berkomentar soal pernyataan Bustanil yang mengatakan bahwa uang tersebut dikeluarkan karena ada proposal dari Subiakto. “Saya tidak mau mendahului penyidik, saya sudah jelaskan semuanya ke penyidik,” katanya dengan nada ketus. Dalam pemeriksaan, Subiakto mendapat 15 pertanyaan oleh penyidik dan sudah menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan pembelian tanah kepada penyidik. Subiakto juga mengatakan, “Saya cuma saksi.” Saat dipanggil atau datang sendiri, Subijakto menjawab terkesan ragu-ragu. “Dipanggillah. Datang sendiri juga nggak ada bedanya. Kemarin polisi bilangnya apa,” katanya dengan sedikit bingung. Subiakto, yang diperiksa sejak pukul 8.00 WIB, keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 12.20 WIB. Mantan pejabat orde baru tersebut lebih banyak diam dan lebih banyak mengatakan “Nanti saja” ketika ditanya wartawan. Ia juga mengatakan, “Saya dipanggil untuk menjelaskan kepada polisi bukan kepada publik.” Setelah tanya jawab dengan wartawan tersebut Subijakto segera memasuki mobilnya Volvo warna hitam dan meninggalkan kerumunan wartawan yang masih penasaran. Subiakto sudah pernah diperiksa empat bulan yang lalu, juga sebagai saksi. Kasus yang melibatkan Subiakto berawal pada 1990, saat Bustanil mengeluarkan Rp 10 miliar untuk pengembangan usaha. Waktu itu ia mengeluarkan Surat Keputusan Kabulog No Kep.68A/KA/02/1990 tentang pemberian bantuan keuangan kepada KPDK. Surat ini, diperkirakan palsu. Bantuan itu diterima oleh Ketua Umum KPDK saat itu Subiakto Tjakrawedaya dengan pengurus JB Ismartono (Ketua I), Mahmudi (Ketua II), Fadjar Sofyar (Sekeretaris), dan Tuti Muljati (Bendahara). Uang Rp 10 miliar itu kemudian diinvestasikan dengan membelikan tanah seluas 4.003 meter persegi di Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Kemudian tanah itu dijual lagi oleh pengurus KPDK periode 2000/2001 yang diketuai Drs. Burhanuddin R MA kepada Fadjri Setiawan seharga Rp 14,8 miliar pada tahun 2000. Dari hasil rapat anggota tahunan (RAT) 2000 diputuskan untuk membagi keuntungan KPDK sebesar Rp 12,2 miliar kepada sekitar 1.400 anggota. Masing-masing anggota menerima bagian antara Rp 352 ribu hingga Rp 9,652 juta. Sebagian anggota ada yang tidak mau menerima uang tersebut karena merasa tidak jelas asalnya. Kemudian datanglah laporan masyarakat ke Polda tanggal 27 Juli 2001.(Sam Cahyadi-Tempo News Room)

Berita terkait

Partai Gerindra Siapkan Ahmad Dhani untuk Maju Wali Kota Surabaya

2 menit lalu

Partai Gerindra Siapkan Ahmad Dhani untuk Maju Wali Kota Surabaya

Gerindra akan mempersiapkan musisi yang juga kader partainya, Ahmad Dhani, untuk maju dalam Pilwalkot Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Prestasi Andrea Pirlo, Mengkilap Sebagai Pemain di Beberapa Klub

3 menit lalu

Deretan Prestasi Andrea Pirlo, Mengkilap Sebagai Pemain di Beberapa Klub

Andrea Pirlo merupakan mantan pemain sepak bola ikonik asal Italia yang telah meraih sejumlah gelar ketika masih aktif bersama klabnya.

Baca Selengkapnya

Air Berlimpah di Buru Selatan

5 menit lalu

Air Berlimpah di Buru Selatan

Tata kelola air dikelola secara berkelanjutan melalui program pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum. 85 persen warga mengakses air layak minum.

Baca Selengkapnya

Polri Terapkan Pengamanan Berlapis Jaga World Water Forum Ke-10 di Bali

7 menit lalu

Polri Terapkan Pengamanan Berlapis Jaga World Water Forum Ke-10 di Bali

Untuk mengamankan KTT World Water Forum KE-10 di Bali, Polri terapkan pengamanan berlapis.

Baca Selengkapnya

Contoh Pidato Perpisahan untuk Kelas 6 SD yang Mengharukan

7 menit lalu

Contoh Pidato Perpisahan untuk Kelas 6 SD yang Mengharukan

Agar perpisahan kelas berkesan, berikut ini contoh pidato perpisahan untuk kelas 6 SD yang penuh haru dan bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

7 menit lalu

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat pada Mei ini, sementara virus makin menular.

Baca Selengkapnya

5 Cara Screenshot HP Samsung A14 dan A15 Secara Mudah

10 menit lalu

5 Cara Screenshot HP Samsung A14 dan A15 Secara Mudah

Berikut ini beberapa cara screenshot di HP Samsung A14 dan Samsung A15 secara mudah. Bisa menggunakan fitur gestur hingga tombol volume.

Baca Selengkapnya

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

12 menit lalu

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

Ujang Komarudin melihat ada kepentingan yang sama antara pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan ke depan, yakni kepemimpinan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Menteri perdagangan Zulkifli Hasan Dorong APEC Adopsi Digitalisasi di Industri Rantai Pasok

12 menit lalu

Menteri perdagangan Zulkifli Hasan Dorong APEC Adopsi Digitalisasi di Industri Rantai Pasok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) dengan mengadopsi teknologi digital di industri rantai pasok

Baca Selengkapnya

Tawaran Investasi Berkelanjutan di Kota Gorontalo

13 menit lalu

Tawaran Investasi Berkelanjutan di Kota Gorontalo

Pemerintah memafaatkan Forum Air Dunia mengakses sumber pendanaan internasional dan hibah untuk proyek pengelolaan air.

Baca Selengkapnya