TEMPO Interaktif, Jakarta:Polda Metro Jaya tetap menerapkan status siaga I secara internal menghadapi kemungkinan gangguan keamanan akibat aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). “Kita belum mencabut Siaga I ke dalam,” ujar Kadispen Polda Metro Jaya Kombes Pol. Anton Bachrul Alam kepada wartawan di ruang kerjanya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/1). Kebijakan itu diambil mengingat maraknya aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM beberapa hari ini. Polisi tidak mau mengambil resiko terjadinya kerusuhan akibat demonstrasi tersebut. “Kita tetap waspada menghadapi gangguan Kamtibmas,” kata Anton yang saat itu mengenakan setelan safari warna biru muda. Untuk mengantisipasi aksi tersebut, kata Anton, polisi akan memberikan pelayanan terhadap pengunjuk rasa berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 1998, dengan menyiapkan negosiator-negosiator yang siap menyalurkan aspirasi mereka kepada pihak yang dituju. Polisi juga akan bersikap bukan sebagai pencegah. “Kita lebih sebagai pengayom baik bagi yang berdemo maupun yang didemo,” ungkap Kadispen. Ia mengharapkan tidak terjadi gangguan kemanan dan ketertiban terhadap masyarakat lain akibat aksi itu. “Semoga kondisi ibu kota bisa terkendali,” kata dia. Seperti diketahui, sekitar seribu massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa se Jawa dan Sumatera serta Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM, tarif telepon, dan tarif dasar listrik di depan Gedung MPR/DPR, Jumat. (Sam Cahyadi – Tempo News Room)
Berita terkait
Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024
6 menit lalu
Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024
Pelatih timnas Irak U-23 Radhi Shenaishil memuji performa timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024.