Polisi Bidik Klinik Aborsi Lain

Reporter

Editor

Sabtu, 28 Februari 2009 17:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta :Polisi memperkirakan Sriatun alias Atun, 35 tahun, membuka praktek aborsi di klinik lain. Diperkirakan Atun juga menerima panggilan aborsi di rumah pasien.

"Vakum untuk aborsi milik Atun sangat mudah untuk dipindahkan," kata Komisaris Theresia Mastail, kepala Kepolisian Sektor Johar Baru Jakarta Pusat, di Jakarta, Sabtu (28/2).

"Atun mengenakan biaya yang berbeda kalau melakukan aborsi dirumah," tambahnya.

Dari hasil pengembangan, polisi sempat menyambangi sebuah klinik tak berizin milik Hj. Cici di Jalan Keadilan Taman Sari Jakarta Barat. Dari pengembangan itu, diketahui Cici dan Atun bekerja sama untuk menerima order di klinik milik Cici tersebut.

Di klinik itu selain mengamankan Cici, polisi juga telah menangkap dokter Hidayat S, dokter praktek di klinik tersebut. "Berkas pengembangan sudah kami serahkan pada polres Jakarta Barat." kata Theresia.

Theresia menambahkan, Atun tidak mengakui dirinya telah menerima order aborsi di klinik lain. Namun polisi tak percaya dengan keterangan Atun tersebut mengingat adanya barang bukti berupa vakum yang bisa dipindahkan serta daftar nama pasien yang tersebar di banyak tempat milik Atun.

"Tidak tertutup kemungkinan praktek dibuka ditempat lain dan saat ini masih dikembangkan," kata Theresia.

Tim identifikasi Polsek Johar Baru dan Polres Jakarta Pusat hingga sore ini melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di rumah kedua milik Atun, jalan Maisonette A 10 Johar Baru. Olah TKP ini menghadirkan tersangka utama Atun. Wanita berjilbab itu tidak berkomentar apapun pada wartawan saat masuk ke rumah.

Theresia memperkirakan sebelum berpraktek di klinik B 20, Atun terlebih dahulu membuka praktrek di rumah A 10. "Kami mencari dokumen penting yang bisa merujuk terhadap tersangka lain," tandas Theresia.

Saat ini polisi sudah menahan 9 tersangka yang ditangkap pada 26 Februari lalu diklinik nomer B 20. Selain Atun juga ditangkap dr. Agung Utomo, asisten dokter penjaga pintu, dua karyawan administrasi klinik dan 3 pasien. Saat ini semua tersangka ditahan di polsek Johar Baru.

Theresia berjanji akan menelusuri daftar nama-nama pasien yang menggunakan jasa Atun. "Kami akan mencoba melakukan tes DNA 6 janin yang telah ditemukan," tegasnya

Meski demikian Theresia mengakui ada kesulitan karena prakek ini sudah berjalan 10 tahun dan diduga bayi yang sudah dikuburkan mencapai ribuan orang.

MUSTAFA SILALAHI

Berita terkait

Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal di Bekasi, Pelaku Cuma Tenaga Kebersihan

10 Februari 2021

Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal di Bekasi, Pelaku Cuma Tenaga Kebersihan

Dalam menjalankan praktik aborsi ilegal ini, pasangan suami istri tersebut memasang tarif Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

RS Tanggapi Sanksi Pencabutan Izin jika Lakukan Aborsi Ilegal

6 Februari 2021

RS Tanggapi Sanksi Pencabutan Izin jika Lakukan Aborsi Ilegal

Dalam RPP tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan pasal 42 disebutkan aborsi ilegal salah satu yang dapat membuat izin rumah sakit dicabut.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Menolak Aturan Aborsi di Polandia Masuk Hari Ketiga

30 Januari 2021

Unjuk Rasa Menolak Aturan Aborsi di Polandia Masuk Hari Ketiga

Unjuk rasa di Polandia menolak aturan pembatasan aborsi di Polandia masuk hari ketiga.

Baca Selengkapnya

Polandia Melarang Aborsi Janin Cacat

28 Januari 2021

Polandia Melarang Aborsi Janin Cacat

Lewat aturan baru, melakukan aborsi karena janin cacat sekarang tidak diperbolehkan lagi di Polandia.

Baca Selengkapnya

Sah, Argentina Legalkan Aborsi

31 Desember 2020

Sah, Argentina Legalkan Aborsi

Legalisasi aborsi ini dinilai memberikan kemenangan bagi aktivis perempuan meski ada keberatan dari Gereja Katolik.

Baca Selengkapnya

Argentina Selangkah Lagi Legalkan Aborsi

12 Desember 2020

Argentina Selangkah Lagi Legalkan Aborsi

Majelis Rendah Argentina resmi menyetujui rancangan undang-undang (RUU) tentang legalisasi aborsi. RUU ini selanjutnya akan dibahas di tingkat senat

Baca Selengkapnya

Tiga Hari Dirawat di RS Polri, Tersangka Kasus Aborsi Dokter Sarsanto Meninggal

30 September 2020

Tiga Hari Dirawat di RS Polri, Tersangka Kasus Aborsi Dokter Sarsanto Meninggal

Klinik aborsi dokter Sarsanto beroperasi sejak Januari 2019. Menurut catatan polisi, hingga 10 April 2020 klinik itu telah menggugurkan 2.638 janin.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Calo Gaet Pasien Aborsi dan Keruk Keuntungan

27 September 2020

Cara Kerja Calo Gaet Pasien Aborsi dan Keruk Keuntungan

Tingginya keuntungan yang diperoleh ini membuat para calo berusaha semaksimal mungkin mempromosikan klinik aborsi.

Baca Selengkapnya

Bisnis Aborsi Ilegal Makin Menggurita, Polda Metro Jaya: Kami Akan Bongkar

26 September 2020

Bisnis Aborsi Ilegal Makin Menggurita, Polda Metro Jaya: Kami Akan Bongkar

Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan bisnis aborsi ilegal saat ini sudah makin menggurita.

Baca Selengkapnya

Polisi: Proses Aborsi di Klinik Percetakan Negara Hanya Lima Menit

25 September 2020

Polisi: Proses Aborsi di Klinik Percetakan Negara Hanya Lima Menit

Polisi mengatakan proses aborsi di Klinik Aborsi Ilegal di Percetakan Negara III, Senen, Jakarta Pusat sangat singkat.

Baca Selengkapnya