Tak Kuat Ditekan, Theresia Ancam Mundur dari Polisi

Reporter

Editor

Sabtu, 4 April 2009 07:05 WIB

Theresia Mastail

TEMPO Interaktif, Jakarta: Komisaris Theresia Mastail, Kepala Kepolisian Sektor Johar Baru, berencana mengundurkan diri dari kepolisian terkait dengan penurunan jabatan (demosi) yang diterimanya. "Saya sedang mempertimbangkan hal itu dengan keluarga," katanya kepada Tempo kemarin.

Secara pribadi, Theresia sudah bulat untuk mengundurkan diri dari korps yang telah menaunginya selama 26 tahun itu. Theresia mengungkapkan terpaksa memilih pengunduran diri itu karena kecewa. Ia mengaku sudah tidak kuat menghadapi tekanan yang diterimanya dari beberapa pihak. "Ini sudah penindasan," katanya tanpa memerinci pihak yang dimaksud. "Memang orang seperti saya harus 'dibunuh' (dibuang). Saya kan tidak bisa kerja kotor," tutur wanita yang akrab disapa Bunda itu.

Kepolisian Daerah Metro Jaya berencana memindahtugaskan Theresia dari kepala polsek menjadi penyidik Unit V Satuan IV/Satuan Remaja Anak dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Padahal jabatan sebagai penyidik itu biasanya dipegang oleh polisi berpangkat inspektur dua.

Wanita 49 tahun ini sudah mengetahui isi telegram rahasia mutasi dirinya pada 28 Maret lalu dari seorang tokoh masyarakat. Namun, hingga kemarin, Theresia belum menerima surat pemindahan secara resmi.

Theresia menduga pemutasian dirinya terkait dengan pengungkapan kasus aborsi dengan tersangka Juniatun alias Atun dan dr Agung Waluyo di wilayahnya pada akhir Februari lalu. Itu lantaran pada 12 Maret lalu kuasa hukum Agung mengirimkan surat keberatan berisi dugaan pelanggaran atas Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang dilakukan Theresia terhadap kliennya.

Advertising
Advertising

Surat yang ditembuskan, antara lain, kepada Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat dan Kepala Polda Metro Jaya itu berisi tudingan bahwa Theresia melarang pengacara bertemu dengan kliennya. Setelah surat itu muncul, Theresia mengetahui kabar pemutasian dirinya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Chryshnanda menilai keputusan mutasi Theresia sebagai hal yang wajar. "Tidak ada yang janggal," ujarnya.

Menurut dia, polisi tidak dibatasi oleh aturan yang melarang peralihan dari jabatan struktural menjadi seorang penyidik. Dia malah balik bertanya, "Apakah perpindahan dari kepala polsek menjadi penyidik sebuah demosi?"

Adapun anggota Komisi Kepolisian Nasional, Adnan Pandupraja, menilai janggal demosi tersebut. Menurut dia, Theresia merupakan figur yang relatif berprestasi dalam mengungkap sejumlah kasus kriminal. "Dia cukup profesional," ujarnya.

Demosi, kata Adnan, selama ini hanya berlaku bagi personel yang tidak memiliki performa kerja yang bagus atau mereka yang terbukti melanggar disiplin. Adnan mendukung niat Theresia mundur dari kepolisian. "Sikap yang bagus, tidak ada yang berani seperti itu," katanya.

Theresia Mastail

1983: Tamat dari Sekolah Polisi Negara Khusus Wanita, Ciputat, Tangerang
1993: Tamat dari Sekolah Calon Perwira
2007-2008: Kepala Unit I Satuan Narkotika Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya
2008-2009: Kepala Polsek Johar Baru, Jakarta Pusat

Keluarga:
Suami: pegawai negeri dan dosen
Anak: tiga putri

FERY FIRMANSYAH/RIKY FERDINANTO/SOFIAN/ RUDY PRASETYO

Berita terkait

Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal di Bekasi, Pelaku Cuma Tenaga Kebersihan

10 Februari 2021

Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal di Bekasi, Pelaku Cuma Tenaga Kebersihan

Dalam menjalankan praktik aborsi ilegal ini, pasangan suami istri tersebut memasang tarif Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

RS Tanggapi Sanksi Pencabutan Izin jika Lakukan Aborsi Ilegal

6 Februari 2021

RS Tanggapi Sanksi Pencabutan Izin jika Lakukan Aborsi Ilegal

Dalam RPP tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan pasal 42 disebutkan aborsi ilegal salah satu yang dapat membuat izin rumah sakit dicabut.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Menolak Aturan Aborsi di Polandia Masuk Hari Ketiga

30 Januari 2021

Unjuk Rasa Menolak Aturan Aborsi di Polandia Masuk Hari Ketiga

Unjuk rasa di Polandia menolak aturan pembatasan aborsi di Polandia masuk hari ketiga.

Baca Selengkapnya

Polandia Melarang Aborsi Janin Cacat

28 Januari 2021

Polandia Melarang Aborsi Janin Cacat

Lewat aturan baru, melakukan aborsi karena janin cacat sekarang tidak diperbolehkan lagi di Polandia.

Baca Selengkapnya

Sah, Argentina Legalkan Aborsi

31 Desember 2020

Sah, Argentina Legalkan Aborsi

Legalisasi aborsi ini dinilai memberikan kemenangan bagi aktivis perempuan meski ada keberatan dari Gereja Katolik.

Baca Selengkapnya

Argentina Selangkah Lagi Legalkan Aborsi

12 Desember 2020

Argentina Selangkah Lagi Legalkan Aborsi

Majelis Rendah Argentina resmi menyetujui rancangan undang-undang (RUU) tentang legalisasi aborsi. RUU ini selanjutnya akan dibahas di tingkat senat

Baca Selengkapnya

Tiga Hari Dirawat di RS Polri, Tersangka Kasus Aborsi Dokter Sarsanto Meninggal

30 September 2020

Tiga Hari Dirawat di RS Polri, Tersangka Kasus Aborsi Dokter Sarsanto Meninggal

Klinik aborsi dokter Sarsanto beroperasi sejak Januari 2019. Menurut catatan polisi, hingga 10 April 2020 klinik itu telah menggugurkan 2.638 janin.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Calo Gaet Pasien Aborsi dan Keruk Keuntungan

27 September 2020

Cara Kerja Calo Gaet Pasien Aborsi dan Keruk Keuntungan

Tingginya keuntungan yang diperoleh ini membuat para calo berusaha semaksimal mungkin mempromosikan klinik aborsi.

Baca Selengkapnya

Bisnis Aborsi Ilegal Makin Menggurita, Polda Metro Jaya: Kami Akan Bongkar

26 September 2020

Bisnis Aborsi Ilegal Makin Menggurita, Polda Metro Jaya: Kami Akan Bongkar

Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan bisnis aborsi ilegal saat ini sudah makin menggurita.

Baca Selengkapnya

Polisi: Proses Aborsi di Klinik Percetakan Negara Hanya Lima Menit

25 September 2020

Polisi: Proses Aborsi di Klinik Percetakan Negara Hanya Lima Menit

Polisi mengatakan proses aborsi di Klinik Aborsi Ilegal di Percetakan Negara III, Senen, Jakarta Pusat sangat singkat.

Baca Selengkapnya